“Kalau memang dana belum ada, saya akan panggil semua perusahaan besar di Beltim. Kita minta mereka bantu lewat CSR. Dulu rencana Simpang Lima nilainya Rp16 miliar, tapi sekarang mungkin lebih. Kalau kita mau kerja keras, pasti ada jalan.” ujarnya dengan penuh keyakinan.
BACA JUGA:Kisah 2 Guru Honorer Pulau Long Jadi PPPK Beltim, Harus Rela Pindah dari Sekolah Tercinta
Simpang Lima, Ikon Baru Kota Manggar
Lebih dari sekadar proyek infrastruktur, Simpang Lima dirancang sebagai simbol baru Kota Manggar --pusat kegiatan warga, ruang publik, dan destinasi wisata kota yang bisa memperkuat identitas ibukota Beltim.
Pemerintah berharap kawasan ini nantinya menjadi tempat berkumpul warga, sekaligus etalase bagi kemajuan ekonomi dan pariwisata lokal. Simpang Lima akan menjadi bagian dari program besar penataan kota berkelanjutan.
Pembangunan tersebut untuk melanjutkan sukses revitalisasi kawasan Tugu 1001 Warung Kopi yang kini menjadi magnet wisata dan kebanggaan masyarakat.
Menuju 2027: Arah Baru Kota Manggar
Dengan visi pembangunan berkelanjutan yang mengedepankan keterlibatan masyarakat, Kamarudin optimistis pembangunan Simpang Lima akan mulai terealisasi pada tahun 2027.
BACA JUGA:Ikon Baru Wisata Beltim, Tugu 1001 Warung Kopi Manggar Diresmikan di Momen HUT RI
Karena itu, Bupati Kamarudin mengajak seluruh warga untuk ikut berpartisipasi menjaga dan mendukung program pembangunan daerah.
“Saya ingin masyarakat melihat perubahan nyata. Tapi pembangunan bukan tugas pemerintah saja. Ini tugas kita semua untuk menjaga dan melanjutkannya bersama,” katanya.
Bagi Kamarudin, wajah baru Kota Manggar bukan sekadar urusan infrastruktur, tapi tentang menyusun ulang mimpi kolektif masyarakat Beltim. Tujuannya, agar ibukota kabupaten ini tak hanya cantik dipandang, tapi juga hidup, dinamis, dan memberi ruang bagi kebersamaan.***