Kini, dari ruang kelas kecil di Manggar hingga panggung dunia di Slovenia, nama Winda Ari Anggrain menjadi simbol bahwa dedikasi seorang guru bisa menembus batas geografi.
Langkahnya di Eropa bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang manusia --tentang semangat untuk terus belajar, beradaptasi, dan menginspirasi.
Seperti guguran daun di musim gugur yang akan tumbuh kembali saat semi datang, semangat pendidikan yang dibawa Winda kini bersemi di hati para pendidik lain di tanah air.
Dari Belitung Timur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) untuk dunia, guru SMAN 1 Manggar membuktikan bahwa pendidikan sejati bukan tentang siapa yang paling pintar, tetapi siapa yang paling peduli.***