Fenomena Cici ini dianggap sebagai simbol baru “penjajahan digital” China --kali ini bukan lewat video pendek, tapi lewat kecerdasan buatan.
BACA JUGA:OPPO Find X9 & Find X9 Pro: HP Baterai Jumbo Terbaru dengan Spesifikasi Monster
Dermot McGrath, seorang investor teknologi global, menyebut perusahaan seperti ByteDance punya keunggulan psikologis dan desain perilaku yang membuat produknya lebih adiktif dibandingkan pesaing barat.
“Google atau OpenAI belum bisa menandingi cara ByteDance membangun keterlibatan yang digerakkan oleh dopamin seperti di TikTok,” ujar Dermot McGrath dikutip dari pernyataan.
Dengan kata lain, jika TikTok membuat dunia kecanduan konten, Cici bisa membuat dunia kecanduan percakapan.
Kini perlahan tapi pasti, inilah cara baru China menanamkan pengaruhnya --bukan lewat militer, bukan lewat perdagangan, tapi lewat AI yang terselip di ponsel kita.
BACA JUGA:Cara Top Up Diamond Mobile Legends untuk Beli Starlight Pakai DANA, Cepat & Aman Tanpa Ribet!
Indonesia Jadi Target Berikutnya
Masuknya Cici ke peringkat atas di Indonesia menunjukkan bahwa gelombang dominasi AI China sudah sampai ke tanah air. Dengan pendekatan “gratis dan seru”, bukan mustahil Cici akan segera menyaingi ChatGPT di pasar lokal.
Dan seperti halnya TikTok dulu -awalnya dianggap aplikasi lucu, lalu berubah jadi raksasa global- mungkin Cici adalah babak baru dari kisah yang sama: cara halus China menaklukkan dunia digital.***