TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Kinerja Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Belitung sepanjang tahun 2025 menunjukkan hasil yang sangat positif.
Hingga pertengahan Desember, realisasi PAD tercatat telah melampaui target yang ditetapkan dalam Anggaran Belanja Tambahan Tahun Anggaran 2025.
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Belitung mencatat, per tanggal 15 Desember 2025, realisasi PAD sudah mencapai Rp205.594.805.007. Angka ini lebih tinggi dibandingkan target PAD pada ABT 2025 yang ditetapkan sebesar Rp202.354.324.639.
Capaian tersebut menunjukkan kinerja optimal pengelolaan pendapatan daerah, sekaligus menjadi sinyal kuat bahwa potensi ekonomi lokal mampu memberikan kontribusi signifikan bagi keuangan daerah.
BACA JUGA:5 Peluang Bisnis 2026 Diprediksi Laris, Gen Z Wajib Siap dari Sekarang
Kepala Bapenda Kabupaten Belitung, KA Azhami, menyampaikan rasa syukur atas pencapaian tersebut.
Ia menyebut realisasi PAD yang melampaui target ini sebagai hasil kerja bersama seluruh pihak yang terlibat dalam pengelolaan pendapatan daerah.
“Per tanggal 15 Desember ini, Alhamdulillah realisasi PAD kita sudah melampaui target yang telah ditetapkan,” ujar KA Azhami kepada Belitong Ekspres, Selasa (16/12/2025).
Menurut Azhami, keberhasilan ini tidak dapat dilepaskan dari kolaborasi dan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, instansi vertikal, serta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pengampu pajak dan retribusi.
Selain itu, peran masyarakat dan para pelaku usaha yang terdaftar sebagai wajib pajak dan retribusi juga menjadi faktor kunci.
BACA JUGA:Raksasa Teknologi AS Tumbang, iRobot Bangkrut Setelah Diserbu China
Ia menegaskan bahwa pencapaian PAD bukan hasil kerja satu pihak semata. Semua unsur memiliki peran dan tanggung jawab yang saling melengkapi.
“Ini adalah hasil kontribusi bersama. Tidak ada satu pihak pun yang bisa bekerja sendiri dalam mencapai hasil sebesar ini,” terangnya.
Lebih lanjut, Azhami merinci sektor-sektor utama yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PAD Kabupaten Belitung sepanjang tahun 2025.
Dari sektor retribusi daerah, layanan kesehatan tercatat sebagai penyumbang paling dominan, terutama retribusi yang bersumber dari pelayanan rumah sakit.