Harga Lada Putih Bangka Belitung Meroket, Permintaan Dunia Terus Meningkat

Harga Lada Putih Bangka Belitung Meroket, Permintaan Dunia Terus Meningkat

Harga Lada Putih Bangka Belitung Meroket, Permintaan Dunia Terus Meningkat--(Antara)

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Permintaan pasar global yang melonjak membuat harga lada putih asal Kepulauan Bangka Belitung (Babel) naik signifikan hingga mencapai Rp160.000 per kilogram. 

Sebelumnya harga hanya Rp107.000 per kilogram. Lonjakan ini terjadi seiring turunnya produksi lada petani di daerah penghasil rempah legendaris tersebut.

Kenaikan harga ini merupakan sinyal positif bagi komoditas unggulan Bangka Belitung yang dikenal di pasar dunia dengan nama Muntok White Pepper.

Hal itu disampaikan Direktur Hilirisasi Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) RI, Kuntoro Boga Andri saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) Lada Putih di Pangkalpinang, Kamis (13/11/2025).

Harga lada putih Bangka Belitung naik luar biasa karena permintaan pasar tinggi. Kualitas dan reputasinya sudah diakui dunia,” ujar Kuntoro seperti dilansir dari Antara.

BACA JUGA:Cita Rasa Khas Lada Babel Bikin Jepang Ketagihan, Ekspor Diproyeksi Terus Naik

Menurutnya, lada putih dari Babel memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan daerah lain karena telah mengantongi sertifikat Indikasi Geografis (IG).

Sertifikasi ini menegaskan keunikan rasa dan tingkat kepedasan lada Babel yang khas, menjadikannya salah satu rempah premium di pasar internasional.

“Harga lada dari daerah lain hanya berkisar Rp120.000 per kilogram. Wajar jika lada Babel bisa lebih tinggi karena sudah punya nama dan keunggulan mutu yang diakui global,” tambahnya.

Meski begitu, Kuntoro menyayangkan kenaikan harga tersebut tidak sebanding dengan peningkatan produksi.

Ia menilai, menurunnya hasil panen menjadi tantangan serius yang harus segera diatasi agar peluang pasar tidak terlewatkan.

BACA JUGA:Genjot Perluasan Lada Rakyat di Babel, Kementan Targetkan Kebangkitan Kejayaan Lada Putih

“Kami terus mendorong petani untuk kembali memperluas lahan dan mengembangkan tanaman lada. Komoditas ini masih sangat menjanjikan karena permintaannya terus meningkat, baik di dalam maupun luar negeri,” tegasnya.

Kementan berkomitmen untuk memperkuat hilirisasi dan produktivitas lada putih Babel agar tetap menjadi ikon rempah Nusantara yang kompetitif di pasar dunia.***

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait