3 Desa dan Kelurahan Juara Terbersih di HJKT ke 183
TANJUNGPANDAN - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Belitung mengumumkan Desa dan Kelurahan Terbersih, dalam rangka memeriahkan HJKT ke 183 tahun 2021. Pengumuman dilakukan dalam acara resepsi HJKT di halaman Gedung DPRD Kabupaten Belitung, Kamis (1/7).
Adapun juara desa terbersih yaitu 1 Desa Air Rayak, 2 Desa Tanjung Rusa dan 3 Desa Air Seruk, sedangkan kelurahan terbersih juara 1 kelurahan Kampong Damai, juara 2 Kelurahan Tanjung Pendam dan 3 Paal Satu.
"Lomba Desa dan Kelurahan Terbersih itu sekaligus memperingati Hari Jadi Kota Tanjungpandan (HJKT) yang ke 183 Tahun," lata Kepala DLH Kabupaten Belitung, Edi Usdianto kepada Belitong Ekspres.
Menurutnya, ada beberapa indikator penilaian. Pertama, ada atau tidaknya keberadaan Satgas Lebah, kedua melihat ada atau tidak Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di desa atau kelurahan tersebut, ketiga melihat fasilitas pengelolaan sampah.
Kemudian fasilitas pengelolaan sampah itu ada yang diberikan dari pemerintah kabupaten atau bisa juga para peserta sendiri yang menyiapkan. Di mana sampah anorganik dipisahkan, dan yang organik dapat dijadikan pupuk kompos.
"Nah kemudian yang ke 4 itu keberadaan TPS liar atau timbunan sampah. Semakin tidak kita temukan itu nilainya semakin tinggi. Kemudian yang ke 5 kebersihan lingkungannya," terang Edu sapaan akrabnya.
"Yang ke 6 itu kita melihat anggaran yang disediakan oleh desa. Kemudian yang ke 7 jangkauan wilayah yang dijangkau oleh petugas satgas mereka. Dan yang terakhir itu kebijakan dari pemerintah desa atau BPD," imbuhnya.
Untuk masa penilaian lomba kebersihan ini dilaksanakan selama 2 minggu. Akan tetapi sebelumnya mereka sudah mengirimkan surat ke desa dan camat agar mereka menyiapkan administrasi. "Kita juga meminta video dari desa dan kecamatan. Hah hari Senin kita evaluasi dari pagi sampai ke malam untuk penetapannya," ujarnya.
Kata Edu, mereka akan memberikan hadiah sarana dan prasarana pengelolaan sampah. Sedangkan pada saat pengumuman di Gedung DPRD Belitung, para pemenang hanya menerima plakat.
"Kita berharap kedepan itu leading sektornya tidak lagi di Kabupaten, untuk Kabupaten itu sifatnya koordinatif dan fasilitator. Sedangkan untuk teknis di lapangan itu kita berdayakan desa. Dalam hal ini Kadesnya bisa menjadi leadership untuk melakukan kegiatan pengelolaan sampah dan menjaga lingkungannya," tandasnya. (dod)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: