Atasi Kelangkaan BBM, DPRD Beltim Jadwalkan Bertemu Ahok

Atasi Kelangkaan BBM, DPRD Beltim Jadwalkan Bertemu Ahok

BELITONGEKSPRES, MANGGAR - Anggota DPRD Belitung Timur (Beltim), Tjong Jung Min mengatakan sudah melakukan komunikasi dengan Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Komunikasi ini terkait masalah kelangkaan BBM yang terjadi di Beltim lebih dari dua minggu belakangan. Dikatakan Jung Min, komunikasi itu salah satunya membahas tentang penambahan kuota BBM untuk Beltim. Dengan penambahan tersebut bisa jadi solusi dari masalah yang menyengsarakan masyarakat luas ini. "Sudah kontak-kontakan via whatsapp. Rencana kita mau ketemu agar masalah kelangkaan BBM ini tidak berlarut-larut, tapi tergantung restu dari ketua dewan," kata politisi Partai Hanura itu kepada wartawan, Jumat (24/9). Jung Min bilang nanti akan berkirim surat ke Direktur Utama PT Pertamina atas nama DPRD Belitung Timur. Setelah surat itu dikirim, katanya, bisa mengatur rencana pertemuan tersebut. Selain membahas kelangkaan BBM, dalam pertemuan tersebut juga nanti akan membahas tentang rencana relokasi depo Pertamina yang sebelumnya ada di Tanjungpandan. Dia akan mengusulkan rencana lokasi pembangunan yang baru yaitu memanfaatkan kawasan Tanjung Resing Kecamatan Dendang. "Kita akan komunikasikan masalah-masalah ini supaya bisa membawa manfaat besar ke masyarakat Kabupaten Beltim," kata Jung Min. Ketua DPRD Beltim Fezzi Uktolseja merespon positif hal tersebut. Pihaknya akan segera menindaklanjuti saran tersebut. Menurutnya, kontak itu dilakukan oleh Jung Min atas dasar sesama orang Gantung dan demi kemaslahatan masyarakat luas. "Setahu saya konteksnya Pak Jung Min dan Pak Ahok berkontak karena kan Pak Ahok Komut Pertamina kampung halamannya di Beltim. Jadi harapannya bisa menyelesaikan masalah kelangkaan BBM ini," kata Fezzi. Lebih jauh, ia menyarankan kepada Pemda agar bisa mencarikan solusi terhadap masalah ini, jangan malah menyalahkan beberapa kelompok tertentu. Jika berbicara pertambangan, katanya, mereka memang pekerjaannya penambang sehingga kalau tidak ada BBM maka tidak bisa jalan. "Kenapa tidak kita desak saja pengelola IUP timah menyediakan BBM industri khusus untuk para penambang. Jadi BBM di SPBU khusus untuk pengendara dan kebutuhan pengecer," ujar Fezzi. Dia menyatakan sebenarnya memang ada pengurangan stok dari Juli 2021 ke Agustus 2021 berdasarkan data dari seluruh SPBU di Beltim yang diberikan ke Pemda. Fezzi bilang ada penambahan pasokan pada pertengahan September 2021 namun masyarakat sudah keburu panik. "Hukum ekonomi berlaku di sini. Permintaan barang tinggi, harga juga bakal tinggi. Supaya stabil, barang harus sesuai dengan jumlah permintaan. Daripada menyalahkan lebih baik kita mencari solusi. Solusi jangka pendeknya yaitu menambah pasokan pertalite dan pertamax," tutup Fezzi. (msi)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: