Berlakukan Isolasi Terpadu Covid-19, Sanem: Tidak Ada Lagi Isoman
belitongekspres.co.id, TANJUNGPANDAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung, akan segera menjadikan eks bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) lama dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) sebagai pusat isolasi terpadu Covid-19. Hal ini disampaikan Bupati Belitung, Sahani Saleh usai mengikuti rapat bersama Gubernur dan jajaran Forkopimda Provinsi secara daring terkait evaluasi penerapan PPKM level 3 dan 4 di wilayah Kepulauan Bangka Belitung (Babel). "Jadi tidak ada lagi isolasi mandiri (isoman) di rumah masing-masing, maka akan segera diberlakukan pusat isolasi terpadu tersebut. Seperti di SKB seluruhnya, sedangkan kita SKB ada 36 bed dan berisi 12 bed," kata Sahani Belitong Ekspres, Selasa (3/8). Menurut dia, sesuai arahan Instruksi Mendagri Nomor 28 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan PPKM di luar Pulau Jawa - Bali, di mana pemerintah daerah diminta menyiapkan pusat isolasi terpadu untuk menangani pasien-pasien Covid-19. Selama ini kata Sanem sapaan akrabnya, banyak masyarakat yang datang memeriksakan Covid-19 ke fasilitas kesehatan secara mandiri. Namun setelah hasilnya positif, mereka langsung meminta isoman. Maka dari itu, pusat isolasi terpadu itu diperuntukan bagi pasien Covid-19 yang selama ini tidak disiplin selama menjalani isolasi mandiri di rumah. Sebab dikhawatirkan memicu terjadinya transmisi yang lebih luas. "Ini merupakan instruksi langsung oleh pemerintah pusat. Maka kami besok akan rapatkan lagi dan memang sebelumnya kami sudah menyiapkan bangunan eks RSUD lama ini menjadi pusat isolasi," ujar Sanem. Kata dia, bangunan eks RSUD lama mampu menampung sekitar 100 pasien Covid-19. Sebelumnya, pihaknya juga telah memfungsikan SKB Belitung dengan kapasitas 36 tempat tidur sebagai pusat karantina. "Dan yang terbaru kami juga sudah membuka Rumah Sakit Darurat Covid-19 Akil Ali dengan kapasitas 50 tempat tidur," katanya. Pemprov Babel juga akan memberikan alat swab guna mendukung tracing di Kabupaten Belitung dan mengirimkan juga tenaga medis untuk di pusat terpadu, baik di eks RSUD maupun SKB. "Kita juga kekurangan tenaga medis dan juga relawan, apalagi nanti akan dibentuk dapur umum untuk di pusat terpadu itu," tandas Sanem. (dod)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: