BELITONGEKSPRES.CO.ID, PANGKALPINANG - Bongkar muat barang di Pelabuhan Pangkalbalam ternyata belum efektif dioperasionalkan 24 jam. Faktanya bongkar muat barang tetap menunggu pagi hari. Aktivitas bongkar muat barang 24 jam khusus bahan kebutuhan pokok masyarakat ini bertujuan untuk kelancaran distribusi yang diterima masyarakat, disamping menghemat biaya sandar oleh pelaku kapal. Hal itu diakui oleh GM IPC atau PT Pelindo II Pangkalbalam, Noval Hayin kepada wartawan seusai rapat koordinasi bersama Gubernur Babel Erzaldi Rosman, Kapolda, Bank Indonesia hingga para distributor bahan pokok, Senin (28/3) kemarin. Dirinya tak menampik distribusi bahan kebutuhan pokok sangat berkaitan dengan kelancaran bongkar muat ketika barang datang. Namun, masih banyak kendala. Salah satunya pasang surut air. "Faktor alam salah satunya, yakni pasang surut air. Kita ketahui sehari air pasang hanya terjadi 7 jam. Makanya dari 24 jam itu sudah terpotong 17 jam," jelasnya. Di samping itu, kendala lainnya berhubungan dengan aktivitas bongkar muat barang dari buruh perusahaan swasta hanya dilakukan sampai pukul 16.00 - 17.00 WIB. Jika dipaksa sampai malam hari cuma sampai pukul 21.00 - 22.00 WIB, itu pun satu dua perusahaan, padahal ada puluhan perusahaan bongkar muat disini. "Untuk bongkar muat itu sebagian perusahaan swasta bongkar muat tidak bisa beroperasi di malam hari, kadang kapal sandar jam 9 malam, tidak langsung bongkar muat. Tidak ngapa-ngapain. Nunggu pagi dulu baru bongkar. Itu kan menambah biasa sandar kapal tanpa aktivitas. Dari sisi waktu terhambat, dan sisi biaya bertambah. Ini kan berdampak ke barang diterima beredar ke pasar," kata Noval. Lebih lanjut, pihaknya juga mengeluhkan akan beroperasionalnya jembatan Emas sesuai perubahan regulasi, yang dibuka untuk dilintasi satu setengah jam di pagi hari dan sore hari meskipun kondisi air sedang pasang untuk dilalui kapal. "Jembatan juga kendala, karena regulasi baru untuk mengoperasionalkan pagi dan sore jembatan, baik air sedang pasang atau surut. Kalau dulu kan saat surut saja. Tapi ini enggak. Ketika air pasang waktunya kapal masuk dan keluar, jembatan itu nutup. Terpotong satu jam dari 7 jam itu air pasang tersebut," tuturnya. Kendati demikian, Gubernur Babel Erzaldi Rosman tetap meyakini distribusi barang kebutuhan pokok tetap aman hingga menjelang hari kebesaran keagamaan Ramadan dan Idul Fitri. "Bahan pokok aman, (pendistribusian) aman Insyaallah, dan mereka (distributor) minta kepada kita dan Pak Kapolda menjaga keamanan itu, nah ini lah perlunya kita rapat ini biar stabil. Jangan kita terus menindak mereka, kasian," kata Gubernur Erzaldi. Menurut Gubernur Erzaldi, pihaknya juga berkolaborasi dengan PT Pelindo, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan penyelenggara angkutan khusus bahan pokok, dalam memastikan kelancaran pendistribusian bahan pokok ke Babel. Beberapa komoditi yang perlu diantisipasi kenaikan harga, kata Erzaldi, yakni daging sapi, ayam, bawang, gula, dan telur. "Dari data yang kami dapat tadi insya Allah tim Satgas pangan bersama instansi terkait akan turun akan memanggil dan melihat serta menghitung kewajarannya, jangan sampai harga ini naik karena dibikin naik tanpa ada penyebabnya," terangnya. "Beda misalnya distribusi terhambat karena kapal jarang ada, gelombang pasang dan lain sebagainya, ini terus kita lakukan upaya pengawasan bersama-sama," lanjutnya. Selain itu, Mantan Bupati Bangka Tengah ini menambahkan, khususnya minyak goreng, pihaknya sedang berupaya untuk mengirim minyak goreng curah dari Pulau Belitung ke Pulau Bangka. "Untuk di Babel tidak masalah, tapi karena Babel ini ada pengiriman yang cukup jauh ongkos kirimnya agak cukup tinggi antara Rp.1.500- Rp.1.900 ini kali kita lakukan pembelian tidak masuk Harga Ecerean Tertinggi (HET), jadi kita lagi berupaya mencari solusi seperti apa nanti," terangnya. (jua)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: