Bupati Prihatin Kondisi PMI Beltim, Kebutuhan Darah Meningkat
BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Bupati Belitung Timur (Beltim) Burhanudin menyatakan prihatin atas kondisi kepengurusan Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Beltim. Padahal kebutuhan darah di masyarakat terjadi peningkatan yang cukup signifikan. Praktis, penyaluran darah hanya mengandalkan Unit Transfusi Darah (UTD) milik RSUD Beltim. Itupun harus didapat dengan cara menyebarkan pesan berantai berisi permintaan darah. Menyikapi hal tersebut, Bupati Burhanudin menegaskan bahwa PMI Beltim akan segera melaksanakan musda memilih kepengurusan yang baru. "Hari ini saja ada yang butuh 20 sampai 30 kampel darah golongan O dan B sedangkan di UTD sedang tidak tersedia. Kami akan dorong supaya PMI segera terbentuk kepengurusan barunya," kata Burhanudin ditemui Belitong Ekspres, Senin (28/3). Burhanudin mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan kepada setiap kepala desa agar membuat bank data berisi golongan darah masyarakat setempat. Hal itu supaya ketika ada yang membutuhkan bisa langsung cepat teratasi. Namun menurutnya itu tidak berjalan. Selain itu, dia menekankan dari pihak keluarga juga harus mengetahui golongan darah masing-masing. Supaya saat membutuhkan bisa segera diambil darah dari keluarganya dulu. "Itu solusi jangka pendek sementara menunggu terbentuknya kepengurusan baru PMI," kata Burhanudin. Sementara itu, Ketua DPRD Beltim Fezzi Uktolseja mengatakan, masalah darah ini adalah masalah klasik yang sampai sekarang belum ada solusinya. Dia bahkan merasa malu jika melihat pejabat-pejabat yang meneruskan pesan kebutuhan darah di whatsapp. Padahal menurutnya pejabat itu bisa menggunakan kewenangannya untuk mencari jalan keluar atas masalah ketersediaan darah. "Semoga PMI Beltim kita cepat aktif kembali. Karena kalau sekarang kan cuma satu tempat yaitu di UTD dan itu tidak bisa mobile. Kalau PMI biar di Kampit atau Dendang bisa didatangi supaya menjangkau makin banyak pendonor," kata Fezzi. (msi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: