DPRD Babel Dukung Rencana Adanya SMKN 1 Membalong

DPRD Babel Dukung Rencana Adanya SMKN 1 Membalong

BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel), Herman Suhadi menyampaikan rencana pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) di Kecamatan Membalong, Kabupaten Belitung. "Itu usulan dari kita sebagai anggota DPRD Provinsi karena kita menilai dan mendapat masukan dari masyarakat di sana hanya tersedia satu sekolah menengah atas," kata Ketua DPRD Babel kepada Belitong Ekspres, Jumat (8/10) kemarin. Menurut Herman, di Kecamatan Membalong itu ada 5 SMP sehingga lulusan SMP sulit ditampung di satu sekolah menengah. Sedangkan untuk melanjutkan pendidikan ke sekolah di Tanjungpandan, jarak mencapai 53 kilometer membuat siswa tak masuk dalam zonasi. "Sehingga ada informasi dari masyarakat, anak kami tidak sekolah. Oleh karena itu menjadi perhatian kita, kita merencanakan ada pembangunan SMK baru di Desa Lassar, Membalong," jelasnya. Terkait kejuruan yang nantinya, dia mengatakan agar disesuaikan dengan kebutuhan di Belitung. Jika melihat potensi Membalong sebagai kawasan agro atau pertanian, maka SMK pertanian dinilainya paling tepat. "DED dan lain-lainnya sudah kita siapkan, mengenai lokasi pembangunan SMK itu pun, sudah ada hibah dari warga setempat yakni di desa Lassar Membalong," beber Politisi PDI Perjuangan itu. Rencana pembangunan sekolah telah ditindaklanjuti dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kebijakan umum anggaran dan prioritas plafon anggaran sementara (KUA-PPAS) APBD Bangka Belitung 2022. Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Provinsi Babel, Adi Zahriadi menyebut bahwa wacana pembangunan SMKN di Membalong ini memang sudah ada sejak 2019. Pihaknya pun sudah menyusun proposal alokasi pembangunan sekolah ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). "Informasinya memang rencana pembangunan ini sudah disetujui pada KUA-PPAS Babel 2022. Tapi kami belum menerima salinan dokumennya, sehingga saat ini kami masih menunggu instruksi lebih lanjut," kata Adi. Adi juga menjelaskan terkait lokasi nantinya sekolah itu akan dibangun pada tanah seluas dua hektare di depan Kantor Desa Lassar. Tanah hibah dari warga setempat itu pun kini sudah mengantongi akta notaris dan surat ukur dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), sehingga sudah sah milik Pemerintah Provinsi Bangka Belitung. (dod)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: