Hewan Sapi di Beltim Dipastikan Negatif PMK

Hewan Sapi di Beltim Dipastikan Negatif PMK

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Hewan ternak sapi di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) dipastikan negatif tertular Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hasil itu berdasarkan hasil pengujian speciemen 3 ekor hewan sapi yang sebelumya terindikasi terserang wabah tersebut. Saat ini, 3 ekor sapi itu sudah dinyatakan sembuh. Dinas Pertanian dan Pangan (Distangan) Kabupaten Beltim, melalui petugas kesehatan hewan Bidang Peternakan memang sejak awal belum menetapkan hewan-hewan tersebut sakit. "Pemeriksaan sampel hewan sapi hasilnya dipastikan negatif atau bebas PMK," kata Kepala Bidang Peternakan Distangan Kabupaten Beltim, Heru Indramarta kepada Belitong Ekspres, Selasa (31/5). Hanya saja kata Heru, mungkin yang perlu pihaknya jelaskan juga terkait dengan temuan pertama dulu. Dimana petugas belum menetapkan itu PMK atau bukan. "Dulu memang menyebutkan indikasinya kearah sana. Selanjutnya kami melakukan pengawasan, pemeriksaan dan treatmen, pengobatan terhadap hewan yang terindikasi tersebut, ada 3 ekor," jelas Heru. Bahkan, kata Heru, indikasi tersebut langsung diobati dan perkembangannya sampai saat ini sudah sembuh ketiganya. Sembari memastikan sapi lainnya yang berada dalam satu kandang tidak bergejala serupa. "Kita mengambil speciemen pada saat itu. Kita ambil (sampel) ketiganya dan kemudian kita lakukan pengujian dengan mengirimkan sampel ke Balai Veteriner Lampung," kata Heru. Hasilnya, speciemen pertama sudah dinyatakan negatif namun masih dianggap meragukan karena pengambilan speciemen yang dilakukan petugas kesehatan di Kabupaten Belitung menunjukkan positif PMK. Selain itu, keraguan juga didasarkan pada bahan yang digunakan untuk pengambilan sampel dan kemungkinan kerusakan speciemen pada saat pengiriman. "Oleh karena itu, kita mengajak pihak karantina untuk melakukan pengambilan speciemen ulang. Kemudian kita kirimkan lagi dan dapat informasi 2 hari lalu bahwa hasilnya negatif. Namun laporkan tertulis hasil tersebut belum kami terima dari Balai Veteriner," sebut Heru. "Yang terindikasi temuan dilapangan bukan PMK. Jadi mungkin hanya penyakit lain yang mengakibatkan kondisi serupa, ada ciri-ciri yang mirip," imbuhnya. Meski demikian, Heru memastikan pengawasan hewan ternak dari penyakit mulut dan kuku tetap berjalan. Walau hingga saat ini tidak ada hewan ternak yang masuk ke Belitung Timur. Namun mengingat masih ada hewan ternak yang masuk pada bulan puasa lalu dari Belitung maupun luar pulau maka pengawasan tetap berlaku. "Tapi sebenarnya kalau sudah lebih 14 hari tidak terlihat tanda-tandanya kemungkinan sapi tersebut tidak bermaaalah karena masa inkubasi itu antara 1-14 hari," tukasnya. (msi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: