Jangan Panik Varian Omicron, Covid-19 21 Kota Naik?

Jangan Panik Varian Omicron, Covid-19 21 Kota Naik?

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Masyarakat diminta tidak panik terkait munculnya varian Omicron. Kewaspadaan tinggi tetap perlu dilakukan. Salah satunya selalu taat protokol kesehatan (Prokes). "Tentunya kita tidak perlu panik. Yang harus dilakukan adalah menaati aturan. Masyarakat tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan," Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Rabu (1/12). Menurutnya, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan secara untuk memastikan kewaspadaan tersebut. Yaitu tetap menerapkan penerapan protokol kesehatan meski telah divaksin. Selain itu, perlu dilakukan upaya penemuan kasus yang dilanjutkan dengan pemeriksaan varian. "Memperkuat pelacakan kontak kasus yang muncul dalam bentuk klaster, dan mempercepat cakupan vaksinasi di Indonesia," imbuhnya. Dia memastikan Indonesia memiliki kapasitas sistem deteksi varian Covid-19 yang sudah terbentuk mulai dari level nasional sampai dengan di tingkat daerah. Hal itu untuk memantau kemungkinan adanya varian baru, baik kasus impor maupun potensi yang muncul di dalam negeri. Nadia meminta semua pihak waspada jika terjadi peningkatan kasus yang tidak biasa atau munculnya klaster besar. Tanda-tanda lain, seperti peningkatan kasus pada orang yang telah divaksinasi maupun peningkatan keparahan pada pasien Covid-19. "Ini dapat menjadi penanda awal adanya risiko varian-varian baru Covid-19," paparnya. Hal senada disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Reisa Broto Asmoro. Dia mengatakan varian Omicron masih dapat dideteksi melalui tes PCR . Usaha pencegahan masuknya Omicron menjadi prioritas. Sebab, sifat penularan varian baru asal Afrika Selatan ini lebih cepat. Hal itu berpotensi menjadi beban fasilitas kesehatan. "Bagaimana caranya? Tetap lanjutkan ketaatan kita menerapkan protokol kesehatan. Terutama menggunakan masker," tutup Reisa. Covid 21 Kota Naik Sementara itu, sebanyak 21 kabupaten/kota di Indonesia mengalami peningkatan kasus sepekan terakhir. Kenaikanya dinilai cukup signifikan. "Meskipun level situasi pandemi di Indonesia terus membaik, namun kenaikan kasus masih terdeteksi di beberapa kabupaten/kota. Ada 21 kabupaten/kota mengalami kenaikan kasus dalam seminggu terakhir dibandingkan minggu lalu," ujar Siti Nadia Tarmizi di Jakarta, Rabu (1/12). Ke-21 daerah itu adalah Teluk Wondana di Papua Barat; Kota Pekanbaru, Kota Dumai dan Bengkalis di Riau; Kota Bontang di Kalimantan Timur; Kota Yogyakarta, Sleman, Bantul dan Gunungkidul di D.I. Yogyakarta; Kota Kupang, Sumba Tengah, Manggarai dan Nagekeo di Nusa Tenggara Timur; Kota Cimahi dan Majalengka di Jawa Barat; Kota Surakarta dan Karanganyar di Jawa Tengah; Kota Denpasar dan Jembrana di Bali; Mojokerto dan Trenggalek di Jawa Timur. Nadia meminta perlu peningkatan pengawasan kasus harian, pelacakan kontak erat yang diikuti dengan tes untuk pencegahan. "Kesiapsiagaan dilakukan di hilir dengan memastikan ketersediaan tempat perawatan isolasi dan intensif mencukupi. Termasuk obat-obatan, ketersediaan ventilator dan oksigen," jelasnya. Hingga saat ini, varian Omicron telah terdeteksi di 20 negara. Kewaspadaan adalah salah satu cara yang efektif. Menurutnya, penerapan protokol kesehatan masih harus terus dilakukan oleh seluruh pihak. (rh/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: