Kasus Stunting Beltim 4,07 Persen
belitongekspres.co.id, MANGGAR - Jumlah kasus stunting di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) berada di angka 4,07 persen. Artinya, kasus stunting masih ada namun cukup rendah bila dibandingkan rata-rata nasional yang mencapai 12 persen. Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) penurunan stunting tahun 2021 via zoom meeting, Senin (23/8) kemarin. Salah satu hasilnya adalah target penurunan stunting yang dimulai dari desa. "Dari 4,07 persen ini, kita sekarang ini menargerkan per desa. Desa yang akan kita kejar di Kecamatan Manggar 3 Desa, Kelapa Kampit 3 Desa, Dendang 4 Desa, Simpang Pesak 1 desa. Gantung paling baik penanganannya," ungkap Bupati Beltim Burhanudin seusai Rakornas via zoom meeting di ruang rapat Bupati. Meski demikian, Aan sapaan akrab Burhanudin, tetap meminta seluruh desa bergerak bersama untuk menuntaskan masalah stunting. "Yang sudah sangat baik atau baik tetap kita lakukan upaya lebih untuk menekan angka stunting. Intinya bahwa, karena Beltim sebagai daerah yang ditunjuk untuk menuntaskan ini (stunting), maka butuh sinergitas para Camat dan Kades dalam rangka penanganan stunting," jelasnya. Menurut Aan, meski beberapa Desa atau Kecamatan sudah mengurai masalah stunting tetapi persoalannya bukan berarti mudah. "Saya sudah menginstruksikan kepada Camat untuk mengidentifikasi terhadap desa dan dusun di wilayah masing-masing agar mengetahui akar masalahnya. Setelah itu, budget anggaran di Desa, karena Desa dalam Kemendes boleh mengalokasikan anggaran untuk penanganan stunting," sebutnya. Lainnya, Aan mencontohkan keterlibatan Kemenag ketika membekali calon pasangan yang akan menikah. Misalnya memberikan pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak sebagai dampak pernikahan usia dini maupun pasangan siap menikah. "Bukan hanya sekedar ijab kabul sah menikah secara hukum agama tetapi setelah mereka menikah, ada kehamilan, merawat kandungan, gizi sampai proses kelahiran sampai dengan 1000 hari kemudian. Itu harus jadi komitmen bersama," ujarnya. Aan juga mendorong kegiatan sosialisasi terus dilakukan para pihak. Diantaranya Kades, Dinkes dan Puskemas terhadap stunting. Semua harus bersinergi dan berkolaborasi dalam menekan dan menurunkan stunting. (msi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: