Ketua DPRD Beltim Tidak Tahu Ada Program PEN Rehabilitasi Mangrove

Ketua DPRD Beltim Tidak Tahu Ada Program PEN Rehabilitasi Mangrove

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Ketua DPRD Beltim, Fezzi Uktolseja mengaku tidak tahu ada program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rehabilitasi Mangrove di Beltim. Fezzi Uktolseja mengatakan secara spesifik memang dia tidak mengetahui tentang program tersebut, karena tidak ada pemberitahuan dari pusat sebagai pemilik program kepada mereka. "Tapi kalau adanya kegiatan penanaman mangrove ini memang saya pernah dengar dari orang-orang sekitar," kata Fezzi, Senin (14/2) kemarin. Dia mengatakan pada prinsipnya, program PEN ditujukan untuk melindungi dan meningkatkan kemampuan ekonomi para pelaku usaha atau UMKM yang terkena dampak Covid-19. Dengan meningkatnya daya ungkit ekonomi, diharapkan bisa memberdayakan masyarakat juga dengan efek dominonya. Oleh karena itu, kata Fezzi, sayang sekali jika memang dalam pelaksanaannya di lapangan terdapat berbagai penyimpangan ataupun hal-hal yang tidak sesuai dengan tujuan awal dari pemerintah pusat. "Jika memang diduga program ini ada penyimpangan, maka kami mendukung upaya yang dilakukan oleh penegak hukum dalam melakukan upaya penegakan hukum," ujar politisi PDI Perjuangan itu. Fezzi berpesan kepada masyarakat agar tidak mudah terhasut dengan program-program yang belum jelas apalagi menyangkut anggaran pusat yang besar. "Pastikan dulu programnya seperti apa regulasinya supaya tidak ada implikasi hukum ke depannya," pintanya. Dia berharap agar program-program pembangunan yang ada, baik itu berasal dari anggaran pusat APBN sampai APBD agar bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peruntukannya. "Apalagi jika memang diperuntukan untuk mendukung UMKM yang sifatnya pemberdayaan masyarakat. Kalau ada masalah begini kan jadi tujuannya tidak tepat sasaran," tutup Fezzi. BRGM ke Belitung Pemerhati lingkungan sekaligus salah satu penggiat kegiatan penanaman program PEN rehabilitasi mangrove, Bambang Suseno membenarkan bahwa pihak BRGM turun ke Belitung terkait masalah mangrove. "Orang BRGM datang ke Belitung kemarin dan mulai jalan hari ini (kemarin.red)," kata Bambang Suseno saat ditemui Belitong Ekspres, Senin (14/2) kemarin. Dikatakannya, tujuan kedatangan BRGM untuk menelusuri kabar yang beredar di Media sebab Bangka Belitung termasuk yang terburuk karena ribut dan heboh dimana-mana berkenaan penanaman mangrove. "Kita tidak tahu, apakah akan turun di Belitung Timur apa Belitung tapi mereka ke Pulau Belitung," sebutnya. Menurut Bambang Suseno, penanaman mangrove di daerah lain tidak lebih bagus dari yang ada di Pulau Belitung. Akan tetapi, di daerah lain tidak heboh dan ribut-ribut seperti di sini (Pulau Belitung). "Itu benar kalau mereka (BRGM,red) ke Pulau Belitung dan mereka didampingi BPDAS. Bisa jadi mereka sampai satu Minggu di sini," pungkasnya. Sementara itu koordinator lapangan BRGM Belitung Gugun saat dihubungi Belitung Ekspres melalui telepon selulernya untuk mengkonfirmasi kedatangan dan hasil peninjauan oleh BRGM mengatakan sedang menyetir mobil. "Ini siapa, wartawan Belitung Ekspres pak mau konfirmasi soal kedatangannya di Belitung. Bentarnya saya lagi nyetir mobil," katanya sambil mematikan telpon. Selang beberapa waktu kemudian wartawan coba beberapa kali menghubungi namun tidak ada jawaban. Terpisah, wartawan coba mengkonfirmasi Kepala Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Hartono. Namun sayangnya saat dihubungi melalui telepon dan pesan WhatsApp juga tidak ada balasan atau jawaban. (msi/rez)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: