Okmar, Dinas Pertanian Beltim Targetkan Tanam Padi Minimal 200 Hektare

Okmar, Dinas Pertanian Beltim Targetkan Tanam Padi Minimal 200 Hektare

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Musim tanam padi periode Oktober-Maret (Okmar) menghadapi tantangan kemungkinan sulit mencapai target luasan lahan tanam. Pasalnya, banyak petani beralih profesi menjadi penambang timah karena alasan harga komoditas itu cukup menggiurkan. "Yang menjadi tantangan bagi petani saat ini adalah harga timah yang sedang naik, sehingga banyak petani yang beralih profesi karena harga timah mungkin cukup mengiurkan," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan, Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Beltim, Haryanto, Senin (15/11). Dikatakan Haryanto, Dinas Pertanian melalui penyuluh hanya berharap para petani tidak mengabaikan lahan sawahnya selama periode musim tanam. "Mungkin setelah mereka menanam padi, masih ada lah waktu luang kalau memang mereka mau mencari timah," kata pria yang akrab disapa Danton. Danton menargetkan, luas tanam musim Okmar minimal 200 hektar. Dari hasil pantauan di persawahan Danau Nujau yang menjadi kawasan terluas padi sawah, para petani saat ini sudah mulai melakukan tanam padi. "Sebagian sudah ngolah lahan, sebagian sudah tanam. Target minimal 200 hektar bisa ditanami padi," sebutnya. Di sisi lain, Danton mengakui pemanfaatan alat mesin pertanian (Alsintan) cukup membantu para petani pada saat musim tanam. Saat ini Alsintan dikelola oleh Gapoktan dan jumlah yang sudah memadai. Misalnya mesin traktor, mesin perontok padi, mesin panen, dan mesin tanam. Secara efesiensi menurutnya penggunaan alsintan lebih menguntungkan dari pada tanam tradisional. Sebagai gambaran, tanam tradisional lebih banyak menggunakan tenaga orang dengan biaya lebih produksi jauh lebih besar berkisar Rp 2,5 juta - Rp 3 juta perhektar. "Sedangkan dengan mesin tanam biaya lebih murah yakni sekitar Rp.1,5 juta perhektar, dan cukup menggunakan dua tenaga manusia dan waktu penanaman hanya butuh waktu satu hari. Jadi bisa memangkas biaya tanam sekitar 50 persen," tukasnya. (msi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: