Pemda Beltim Perlu Antisipasi Ketersediaan Daging Sapi Saat Lebaran

Pemda Beltim Perlu Antisipasi Ketersediaan Daging Sapi Saat Lebaran

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Beltim melalui OPD teknis perlu antisipasi jauh-jauh hari ketersediaan daging sapi pada saat Lebaran Idul Fitri. Sebab biasanya, lonjakan permintaan daging sapi selalu menjadi persoalan setiap tahun dengan alasan klasik yakni kekurangan dan tingginya harga jual. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Beltim, Heru Indramarta mengakui perlunya persiapan menjelang lebaran Idul Fitri. Menurut dia, kebutuhan daging sapi, ayam potong dan telur paling tinggi menjelang lebaran. "Kita sebenarnya sudah melakukan pemantauan terkait telur, di beberapa peternak lokal. Kalau stok telur mungkin tidak terlalu masalah karena selain pasokan lokal juga ada masuk telur dari luar daerah," ujar Heru kepada Belitong Ekspres, Rabu (2/2). "Untuk daging sapi, memang sudah kita diskusikan pada saat rapat TPID, ini akan jadi perhatian kita. Karena stok sapi hidup kita sekarang ini masih kurang sebetulnya, masih harus dipenuhi dalam jangka waktu lebih kurang 2 bulan," imbuhnya. Heru mengatakan, paling tidak hingga pertengahan April harus ada. Namun yang menjadi kendala sejak beberapa tahun terakhir adalah cuaca dan kapal angkut sapi dari luar tidak bisa merapat di pelabuhan Manggar. "Permasalahannya kalau sapi-sapi dari Madura, memang belum ada masuk karena faktor cuaca. Biasanya baru akan masuk pada April, jadi pada saat ada perubahan angin dari muson barat ke timur baru masuk pasokan sapi kesini," ungkap Heru. Sedangkan pasokan sapi dari Lampung, naik dari pelabuhan Tanjungpandan karena tidak memungkinkan lagi merapat di pelabuhan Manggar akibat pendangkalan alur sungai. Heru juga mengakui, stok sapi lokal belum dapat memenuhi permintaan daging sapi ketika lebaran. Karenanya, salah satu solusinya adalah tetap mendatangkan sapi dari luar daerah. "Ada trend pedagang sapi kita membeli dan memotong di Tanjungpandan, jadi bawa dan jual daging segarnya di Beltim. Kalau dulu pelabuhan kita masih bisa masuk kapal dari Madura, sekarang semuanya di Tanjungpandan," sebut Heru. Opsi lainnya adalah mendatangkan daging sapi beku. Namun opsi ini perlu kerjasama pihak swasta sebagai penyalur dan persiapan seperti cool storage. "Saya belum menjajaki kemungkinan pengadaan daging sapi beku. Kami mengharapkan ada pihak-pihak non pemerintah, swasta yang memang nanti bisa memasok kebutuhan daging sapi di Beltim ini. Ini perlu kita diskusikan lagi dengan OPD teknis lainnya," pungkasnya. (msi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: