Pertama di Indonesia, Rumah Literasi Mangrove Beltim Diresmikan

Pertama di Indonesia, Rumah Literasi Mangrove Beltim Diresmikan

BELITONGEKSPRES.CO.ID, GANTUNG - Rumah Literasi Mangrove di MTs Muhammadiyah Gantung, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) diresmikan. Rumah Literasi Mangrove tersebut menjadi yang pertama di Bangka Belitung maupun Indonesia. Itu diharapkan menjadi model pembangunan Rumah Literasi Mangrove lainnya. Peresmian ditandai dengan pengguntingan pita bersama oleh Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRGM Myrna A Safitri, Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Gatot Supangkat dan Bupati Beltim Burhanudin. Deputi Bidang Edukasi, Sosialisasi, Partisipasi dan Kemitraan BRGM Myrna A Safitri menjelaskan tugas BRGM adalah mempercepat rehabilitasi mangrove di beberapa Provinsi, salah satunya di Bangka Belitung. Karena itu kehadiran BRGM di pulau Belitong juga tidak lepas dari pelaksanaan tugas tersebut. "Kita juga sadar bahwa tidak bisa upaya rehabilitasi itu berjalan sendiri tanpa ada kesadaran masyarakat. Karena itulah maka upaya menumbuhkan kesadaran itu coba dilakukan melalui edukasi sejak dini kepada anak-anak sekolah, sehingga punya kecintaan terhadap bakau atau mangrove," ujar Myrna selepas meresmikan Rumah Literasi Mangrove yang bersamaan dengan Hari Lingkungan Hidup, 5 Juni. Myrna berharap, keberadaan Rumah Literasi Mangrove akan membuat generasi muda menjadi aktor penting dalam penyelamatan ekosistem mangrove dimasa depan, khususnya Beltim. Dipilihnya pembangunan Rumah Literasi Mangrove di MTs Muhammadiyah Gantung juga tidak lepas dari sejarah pendidikan Muhammadiyah yang booming melalui novel dan film Laskar Pelangi. "Dipilihnya rumah literasi mangrove di lokasi ini juga untuk memadukan aspek historis dari kebangkitan pendidikan yang ada di Belitong. Dimana keberadaan SD Muhammadiyah menjadi salah satu bukti sejarahnya. Dengan tujuan pemerintah sekarang untuk menjadikan pendidikan lebih dekat kepada lingkungan, inklusif maka keberadaan rumah literasi yang sebenarnya terbuka bagi semua kalangan," ujar Myrna. Bagi Myrna, Rumah Literasi Mangrove di MTs Muhammadiyah Gantung akan menjadi model bagi daerah lain yang juga menjadi sasaran tugas BRGM. Sekaligus bisa menjadi salah satu ikon wisata baru ketika pengunjung datang ke Pulau Belitong. Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Gatot Supangkat menyatakan hadirnya Rumah Literasi Mangrove sebagai ikhtiar kebersamaan untuk menyelamatkan lingkungan hidup. Sebab lingkungan dalam berbagai hal menopang kehidupan manusia yang berarti ketika menyelamatkan lingkungan berarti menyelamatkan kehidupan. "Karena ini juga baru dimulai dan kami semua sadar bahwa permasalahan lingkungan adalah masalah perilaku. Tidak lain karena cara pandang yang salah yang dapat diubah dengan pendidikan. Inilah ikhtiar kita bersama yang ditanamkan sedini mungkin," ujar Gatot. Gatot berharap Rumah Literasi Mangrove menjadi laboratorium kehidupan dengan menampilkan pentingnya menjaga ekosistem lingkungan. "Dengan menyelamatkan lingkungan berarti menyelamatkan kehidupan. Maka disinilah kita bangun laborarorium lingkungan dan sekaligus taman pendidikan pintar mangrove Beltim," harap Gatot. Bupati Beltim Burhanudin menyambut baik keberadaan Rumah Literasi Mangrove sebagai salah satu ide kreatif yang dibangun oleh PP Muhammadiyah bersama Kedeputian BRGM tentang mangrove dan gambut. Rumah Literasi Mangrove disebut Burhanudin sebagai sesuatu yang memberikan pendidikan, pembelajaran kepada siapa saja bagaimana mencintai dan mengamankan sekaligus memelihara mangrove yang ada di daerah pesisir. "Mangrove ini banyak manfaatnya dan masyarakat kita, generasi dibawah kita harus mulai memahami akan pentingnya tanaman mangrove. Ini luar biasa, dimana dibangun oleh kebersamaan antara Pemerintah pusat, PP Muhammadiyah dan daerah untuk memberikan edukasi terhadap masyarakat dimanapun," sebut Burhanudin. Burhanudin juga mengatakan Rumah Literasi Mangrove yang dibangun di MTs Muhammadiyah Gantung telah memadukan konsep lingkungan dan pendidikan. Salah satunya lembaga pendidikan Muhammadiyah yang sudah sangat lama hadir mencerdaskan masyarakat Belitong. "Bila berkunjung ke Beltim mereka bisa memahami dan mengenal tentang mangrove. Selain itu, mereka juga bisa melihat dan mengenal sejarah tentang pendidikan Muhammadiyah yang pernah membuat daerah ini terkenal dengan Laskar Pelangi," kata Burhanudin. (msi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: