Polisi Selidiki Laka Tambang di Lokasi PT MCM, Tapi Belum ke Tersangka

Polisi Selidiki Laka Tambang di Lokasi PT MCM, Tapi Belum ke Tersangka

MANGGAR - Jajaran Polres Beltim mulai melakukan penyelidikan kasus kecelakaan tambang dalam (underground) di lokasi PT MCM, Kecamatan Kelapa Kampit. 4 orang saksi sekaligus rekan korban kecelakaan tambang menjalani pemeriksaan.

Sementara, upaya pencarian dua orang korban yang terjebak di lobang tambang masih terus dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, BPBD, Tanaga, dan Polsek serta Polres Beltim, hingga Selasa (29/6) kemarin.

"Jadi perkembangan saat ini, dimana para korban, Naryo dan Andri sampai saat ini Tagana, BPBD, Basarnas dibantu Polsek dan Polres, masih melakukan pencarian dalam terowongan," kata Kasatreskrim Polres Beltim, AKP Dedy Nuary kepada Belitong Ekspres.

"Sedangkan rekan korban, kami melakukan pemeriksaan dengan wawancara untuk mengetahui sebenarnya apa yang terjadi pada saat mereka melakukan aktifitas tambang di bawah tanah," sambungnya.

AKP Dedy menjelaskan, satu orang rekan korban belum bisa diperiksa. Sebab, masih dalam kondisi belum sehat akibat terhempas di lokasi yang sama pada saat kejadian kecelakaan tambang.

"Yang kami periksa rencananya ada 4 orang yaitu Hardi, Wirya, Asep dan Juhedi. Tetapi sampai saat ini baru 3 orang karena Wirya masih sakit dibagian punggung. Jadi belum diperiksa. Saat ini mereka berasa di Polres untuk dimintai keterangannya," jelasnya.

Namun demikian, sayangnya AKP Dedy juga belum mau berkomentar banyak ketika ditanya soal status lokasi tambang yang diberitakan sebelumnya berada di lokasi IUP PT MCM tersebut.

"Untuk hal tersebut belum bisa saya berikan statement, masalah tambang liar atau tidak, karena kami juga melakukan penyelidikan penyebab terjadinya kecelakaan ini. Apabila menyebabkan kematian atau hilangnya nyawa kami akan mencari apa penyebabnya dan siapa pelakunya," terangnya.

Begitu pula dengan kemungkinan adanya tersangka atas kejadian yang dipastikan menyebabkan dua korban meninggal dunia. Termasuk status pemegang IUP yakni PT MCM. "Kami belum sampai ke sana (tersangka), karena murni dalam dua hari ini memeriksa teman dari korban yang belum ditemukan," tukasnya.

Ia hanya membenarkan informasi awal menyatakan lokasi kejadian adalah milik PT MCM. Tetapi, penyelidikan belum menemukan kepastian fakta.

"Kalau kami, korban belum ditemukan fokus kepada aktifitas ini legal atau tidak, apakah liar karena pertambangan di wilayah Beltim ini (lokasi kejadian) dengan tambang bawah tanah," tandasnya. (msi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: