PPDB 2022 Tetap Sistem Zonasi, Marsidi Satar: Hanya Ada Inovasi
BELITONGEKSPRES.CO.ID, PANGKALPINANG - Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), H Marsidi Satar membeberkan teknis sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022-2023. Menurutnya, secara teknis peraturan gubernur tentang PPDB prosesnya tetap menerapkan sistem zonasi. Berdasarkan hasil rapat dengan pihak Dinas Pendidikan Babel hanya ada inovasi dalam penerimaannya. "Terkait PPDB tahun 2022, kita sudah rapat secara teknis dengan dinas terkait, yakni Dinas Pendidikan Babel bahwa tidak ada perubahan secara aturan," kata H Marsidi Satar kepada wartawan pada Selasa, 24 Mei 2022. "Hanya saja kesimpulan rapat ada inovasi dalam penerimaannya, agar semua calon siswa bisa sekolah dan tertampung di sekolah yang mereka inginkan serta calon siswa bisa tetap sekolah," imbuhnya. Tak hanya itu, ia juga menjelaskan bahwa dalam proses penerimaan peserta didik menerapkan sistem zonasi dengan presentase yang sudah diatur sesuai dengan peraturan tersebut. Kata Marsidi Satar, presentase zonasi dikembangkan lagi. Yakni, ada peluang sekitar 20 persen atau lebih untuk para calon siswa sesuai zonasi. Dan, ada tiga ring dalam penerimaan peserta didik melalui sistem zonasi itu, dengan tujuan bisa menampung seluruh calon murid sesuai dengan zonasi," jelasnya. Kemudian, ia juga menjelaskan bahwa calon siswa yang akan masuk sekolah terkhusus untuk anak kurang mampu dan anak yakim piatu tetap mendapatkan prioritas. "Untuk anak kurang mampu memang prioritas atau ada semacam afirmasi kepada anak kurang mampu dan berprestasi serta anak yatim piatu sehingga bisa di utamakan sekolah negeri," tuturnya. Selain itu, Marsidi Satar juga berharap kepada orang tua murid untuk tidak ada kegaduhan dan pihaknya ingin semua calon siswa yang punya hak sekolah bisa tertampung dan sekolah. "Kita berharap semua calon siswa yang ikut PPDB bisa tertampung dan sekolah. Dan kami berharap orang tua murid tidak ada yang gaduh dan juga harus mengerti. Jika sekolah negeri tidak bisa menampung semua murid, kan masih banyak sekolah swasta. Dan, sekolah swasta kan masih banyak yang bagus agar sekolah itu tetap beroperasi juga," pungkasnya. (rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: