Sakit, ABK Tugboat Amanda VII Meninggal di Atas Kapal
belitongekspres.co.id, GANTUNG - Diduga sakit, Miftahul Ihsan (25) ABK tugboat Amanda VII meninggal dunia saat kapal sedang perjalanan laut dari pelabuhan Tayan Kalimantan Barat menuju Marunda Jakarta Utara. Rencananya tugboat Amanda VII akan menggantikan kapal tugboat ATT 88 yang mengalami kerusakan di Marunda. "Pada hari Minggu (8/8) sekira pukul 13.00 wib Polsek Gantung mendapatkan informasi bahwa ada ABK kapal jenis Tugboat meninggal dunia dalam kapal. Kapal berangkat pada hari Jumat (6/8) dari Kalimantan Barat menuju Marunda, Jakarta Utara," ungkap Kapolsek Gantung, AKP Wawan Suryadinata, Senin (9/8) kemarin. Evakuasi jenazah ABK tugboat Amanda VII melibatkan Polsek Gantung, BPBD Beltim, UPP Manggar, KKP Pelabuhan, tim RSUD Beltim dan Kades Limbongan. Dari identitas ABK yang diduga meninggal sakit, diketahui bahwa yang bersangkutan beralamat di jalan Diponegoro Batu Gajah RT 08 Teluk Betung Utara Lampung. AKP Wawan menjelaskan, kapal tugboat Amanda VII berangkat dari pelabuhan Tayan Kalimantan Barat dengan membawa tongkang pasir. "Saat kapal Tugboat Amanda VII melakukan perjalanan untuk menarik tongkang yang berisikan pasir kuarsa tiba-tiba salah satu masinis 1 meninggal dunia dalam kapal. Dimana posisi kapal tepatnya sudah memasuki perairan laut Jawa dengan jarak tempuh ke Marunda diperkirakan sekitar 40 jam," jelasnya. Sebelum dipastikan meninggal diatas kapal, ABK yang bertugas sebagai masinis itu sempat muntah darah di dekat pintu keluar sebelah kanan Tugboat. Sempat mendapat pertolongan dari ABK lainnya, namun korban tak terselamatkan. "Kemudian kapten kapal melaporkan kejadian tersebut pada owner kapal tugboat tersebut. Kemudiaan owner menghubungi agen PT Samudra Indra Bersama (SIB ) yang ada di Manggar Beltim," kata AKP Wawan. Selanjutnya pihak agen menghubungi pihak UPP Nasabandar Manggar sekaligus menghubungi KKP Pelabuhan Manggar. Mengingat jarak tempuh menuju Marunda cukup jauh dan khawatir jenazah membusuk, kapten kapal Amanda VII memutuskan memutar balik kapal menuju pelabuhan Tanjung Labun Desa Limbongan. "Agen Pelayaran melakukan kordinasi dengan pihak terkait untuk membawa jenazah dikarenakan jarak tempuh ke pelabuhan Tanjung Labun paling dekat yang hanya jarak tempuh 20 jam daripada membawa jenazah ke jakarta," tandas AKP Wawan. (msi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: