Siswa SMKN Depresi Usai Magang, Komisi IV DPRD Babel Bereaksi Keras

Siswa SMKN Depresi Usai Magang, Komisi IV DPRD Babel Bereaksi Keras

BELITONGEKSPRES.CO.ID, PANGKALPINANG - Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) mengalami depresi usai mengikuti program magang di agen pelayaran yang ada di Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah. Parahnya, depresi yang dialami siswa SMKN 4 Pangkalpinang ini diduga karena menerima perlakuan tidak sewajarnya ini, terpaksa harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Sungailiat. Mendengar kabar tersebut Komisi IV DPRD Provinsi Bangka Belitung (Babel), Ferdiyansyah bereaksi keras dan sepecatnya akan memanggil pihak sekolah serta dinas pendidikan. "Yang jelas kita prihatin. Secepatnya kita akan memanggil pihak sekolah, dinas pendidikan dan juga orang tua siswa. Kita akan mendengar keterangan mereka," ujar Ferdiyansyah, Senin (11/4) kemarin. Ferdiyansyah mengaku, sangat menyayangkan kejadian indikasi kekerasan masih terjadi di lembaga pendidikan, dan pihaknya sangat menolak pendidikan yang disertai kekerasan ini. "Kalau memang ada pelanggaran yang mengarah ke tindak pidana, ya kita minta diproses secara hukum. Putus kerja samanya. Bila perlu kita datang ke Kabupaten Pati sana, kita cek!" tegasnya. Sementara Kabid SMK Dinas Pendidikan Babel, Saiful membenarkan kabar tersebut. Pihaknya juga sudah mendatangi sekolah serta memanggil Kepala Sekolah guna mencari informasi ataupun gambaran kejadian yang menimpa siswa berinisial Mz. "Dan tidak hanya itu, dirinya juga melakukan pemanggilan terhadap salah satu guru yang ikut dalam melakukan penjemputan siswa tersebut saat berada di Pati. Kami dapat gambaran, memang ada sedikit gangguan mental yang dialami siswa atas nama MZ setelah usai ikut dalam program magang. Kini MZ perlu dilakukan perhatian dan perawatan yang serius," jelasnya. Dalam permasalahan ini, lanjut Saipul, pihaknya telah menekankan ke pihak sekolah untuk memperhatikan serta memantau perkembangan psikis siswa tersebut, karena siswa tersebut perlu perhatian serta pendampingan orang-orang terdekat. "Sangat prihatin atas kejadian ini. Apalagi dialami oleh anak-anak yang sedang mengikuti magang program sekolah di kapal," imbuhnya. Terkait dengan kejadian ini dirinya mengajak untuk bersama-sama dari pihak sekolah untuk melakukan analisa dan evaluasi baik itu tempat maupun dalam pelaksanaannya seperti apa. "Kami berharap kepada pihak sekolah untuk memperhatikan kejadian tersebut agar dijadikan bahan evaluasi. Semoga kejadian ini tidak terulang lagi. Kebetulan ini untuk yang kedua kalinya terjadi pada sekolah yang sama," ujarnya. Dia menyampaikan bahwa anak-anak adalah masa depan penerus generasi bangsa. Oleh karena itu dirinya yakin dan percaya bahwa pihak sekolah akan selalu memberikan perhatian kepada siswa tersebut. Pihaknya juga telah menginstruksikan pihak sekolah untuk tetap peduli terhadap siswa tersebut, dan meminta kepada sekolah untuk mencari alternatif lain untuk membantu meringankan beban anak dan orang tua. "Yang bersangkutan membutuhkan perawatan yang cukup lama terutama pada proses penyembuhan untuk kondisi hingga benar-benar stabil," sebut Saiful. (jua)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: