Terkait Raperda Perubahan APBD 2021, Fraksi Nasdem Belitung Beri Catatan

Terkait Raperda Perubahan APBD 2021, Fraksi Nasdem Belitung Beri Catatan

belitongekspres.co.id, TANJUNGPANDAN - Fraksi Partai Nasdem DPRD Kabupaten Belitung sampaikan Pandangan Umum terkait Raperda tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Belitung Tahun Anggaran 2021. Dalam Rapat Paripurna XXXIV Masa Persidangan III Tahun Sidang 2020-2021, Selasa (31/8) kemarin ada beberapa poin dan catatan yang disampaikan Fraksi Nasdem. Ketua Fraksi Nasdem DPRD Belitung, Fendi Haryono meminta pihak Eksekutif menjabarkan secara detail terhadap kepastian dari kelangsungan pelayanan kepentingan umum di bidang lainnya yang tak kalah penting. Seperti Program Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman Kumuh, Rumah Layak Huni, dan bantuan sosial lain yang berdampak terhadap perubahan APBD 2021. Dikatakannya, belajar dari kasus tabung oksigen yang sempat mengalami defisit, pihaknya mengapresiasi usaha dari seluruh tim yang bergerak dalam usaha untuk menanggulangi kekurangan yang terjadi. "Diharapkan kedepan saudara Bupati tetap memantau dan melakukan pendampingan terhadap kelancaran pasokan tabung oksigen untuk Kabupaten Belitung, serta solusi kedepan agar tidak terjadi lagi kasus serupa," harapnya. Dalam kesempatan itu Fendi mengingat Pemerintah Daerah untuk lebih memperhatikan para tenaga kesehatan baik yang tergabung dalam gugus tugas maupun tidak terutama dalam hal pemberian insentif yang layak dan tepat waktu. Selain itu Presiden Joko Widodo, Minggu (15/8) lalu telah menyampaikan langkah pemerintah untuk meningkatkan jumlah testing dalam rangka penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia dengan menurunkan harga test PCR pada kisaran 450-550 ribu rupiah. "Berkaitan dengan hal tersebut apakah Dinas Kesehatan selaku OPD yang berwenang sudah melakukan pengawasan berkaitan dengan test PCR yang dilakukan oleh Rumah sakit swasta," tukas Fendi. Lebih lanjut ia menyampaikan, dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 pemerintah sudah menggalakan penemuan dan pelacakan kasus atau testing dan tracing kemudian melakukan isolasi terpusat. Maka dari itu, berapa target dari pelaksanaan testing dan tracing tersebut perharinya. "Apakah sudah sesuai dengan jumlah petugas dan alat rapid test yang tersedia dalam rangka mencapai target yang ditetapkan," pungkasnya. (rez)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: