Tim Gakkum KLHK Amankan Puluhan Penambang di DAS Manggar
BELTONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Tim Gakkum KLHK amankan puluhan penambang yang diduga melakukan penambangan ilegal di kawasan DAS Manggar, Kabupaten Beltim. Berdasarkan informasi dihimpun, puluhan penambang diamankan Tim Gakkum KLH yang terdiri dari Gakkum KLHK, Bareskrim Polri, dan Puspom TNI, Selasa (1/3). Dari lokasi penambangan, mereka kemudian dibawa ke Polres Beltim untuk dimintai keterangan lebih mengenai aktivitas penambangan di DAS Mangar. Hingga Rabu (2/3) malam puluhan penambang yang beroperasi di DAS Manggar tersebut masih ditahan untuk pemeriksaan maraton di Mapolres Beltim. Belitong Ekspres pun mencoba mencari tahu kronologis penahanan mereka. Kemudian Belitong Ekspres berhasil mewawancai Sardoni alias Doni (49). Doni merupakan salah seorang dari penambang yang juga bertugas antar jemput pekerja menggunakan mobil pick. Ia menceritakan, Selasa (1/3) siang saat dirinya menuju akses jalan keluar lokasi penambangan yang berada di belakang kantor DPC PDI Perjuangan Beltim, jalan Raya Manggar-Damar. [caption id="attachment_98855" align="alignnone" width="722"] Lokasi tambang di DAS Manggar.[/caption] Menurut Doni, saat itu riba-tiba mobil yang dikemudikannya dihentikan sejumlah orang. "Mereka mengaku orang dari mabes," ujar Doni yang belakangan diketahuinya sebagai Tim Gakkum KLHK. Doni meneruskan, setelah mobilnya dihentikan, kendali setir langsung diambil salah seorang dari orang-orang tersebut dan langsung membawa mereka ke Mapolres Beltim. Ia sempat menanyakan alasan mereka dibawa ke Mapolres Beltim. Namun dijawab petugas nanti dijelaskan setiba di Mapolres Beltim. "Kalau jumlah orang yang saya bawa sekitar 20an. Langsung dibawa ke Polres semuanya," kata Doni. Setelah tiba di Mapolres, sekitar 45 orang penambang yang dibawa diminta mengeluarkan identitas KTP dan dimintai keterangan soal aktifitas tambang di DAS Manggar. Polres Beltim Hanya Dampingi Terpisah, Kapolres Beltim AKBP Taufik Noor Isya membenarkan ada penertiban penambang timah ilegal di wilayahnya. Dia mengatakan mereka adalah Tim Gabungan yang terdiri dari Gakkum KLHK, Bareskrim Polri, dan Puspom TNI. Namun AKBP Taufik menegaskan keberadaan Polres Beltim sifatnya hanya mendampingi bukan sebagai penindak. "Kami sifatnya hanya mendampingi. Kalau teknis dan tindakan lainnya bukan kewenangan kami menjawab," AKBP Taufik saat dikonfirmasi Belitong Ekspres. Sementara itu, Dandim 0414/Belitung Letkol Inf Mustofa Akbar menegaskan bahwa tidak ada personel dari Kodim yang terlibat dalam penertiban tersebut. Dandim juga mengatakan Puspom TNI hanya mendampingi dan dia memastikan tidak ada keterlibatan TNI yang terjaring. "Yang saya tahu ada penertiban di belakang Kantor PDI Perjuangan dan itu masuk kawasan HL. Terdapat 40 orang masih dalam tahap penyidikan," katanya. (msi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: