Wabup Akui Ekspor Komoditi Beltim Terkendala Pelabuhan

Wabup Akui Ekspor Komoditi Beltim Terkendala Pelabuhan

belitongekspres.co.id, MANGGAR - Wakil Bupati Beltim Khairil Anwar mengatakan kendala peluang ekspor komoditi Beltim adalah tidak ada pelabuhan. Karenanya, ia meminta Dinas Perhubungan segera merealisasikan pembangunan pelabuhan pengumpan lokal di Kecamatan Dendang. Menurut Wabup Khairil, dengan memiliki pelabuhan, Beltim akan mampu melakukan ekspor komoditi yang dihasilkan masyarakat. "Kendala kita di Beltim, kita belum punya pelabuhan. Sebab itu, kami mengharapkan Dinas Perhubungan menggenjot rencana pembangunan pelabuhan Dendang agar terelasisasi. Sehingga bisa ekspor langsung, artinya barang tidak keluar dari kita (ekspor di pelabuhan lain)," ujarnya seusai mengikuti zoom meeting Ekspor Merdeka, Sabtu (14/8). Wabup Khairil mengatakan, kegiatan Ekspor Merdeka yang diikuti Beltim membuktikan bahwa pandemi Covid membawa makna positif di bidang ekspor. Hal ini dibuktikan dengan tanggapan sejumlah Provinsi maupun Kabupaten/Kota yang disampaikan melalui zoom meeting Ekspor Merdeka. "Ternyata ekspor kita (Indonesia) jadi naik. Khusus Beltim pada saat ini memang baru sebatas ekspor kernel oleh SWP ke Myanmar dan Vietnam," kata mantan Camat Simpang Pesak itu. Ia pun berharap, kedepan ekspor bukan hanya dilakukan perusahaan atas komoditi mereka melainkan ekspor komoditi masyarakat, misalnya hasil pertanian. Menurutnya, salah satu komoditi ekspor yang bisa dihasilkan masyarakat adalah tanaman porang. Sebab, di beberapa daerah, tanaman porang sudah dibudidayakan masyarakat untuk memenuhi permintaan pasar dunia. Sebab itu, Wabup Khairil mendorong masyarakat Beltim mencoba mengambil peluang pasar tersebut dengan cepat. "Masyarakat jangan ragu, tapi jangan setengah hati (budidaya porang). Nanti tanggal 24 (Agustus) porang akan di launching Presiden, jadi banyak Kabupaten Kota yang menanam porang," jelas Wabup Beltim. Meski demikian, ia mengingatkan peluang ekspor porang hanyalah pemicu sebab banyak komoditi lain yang bisa di ekspor. Ini sejalan dengan pesan Menteri Perdagangan agar tanaman porang tidak menjadi satu-satunya peluang ekspor yang justru menyebabkan harga komoditi turun. "Jadi himbauan kami, jangan ragu untuk bertanam terutama tanaman ekspor dan komoditi lain seperti hasil laut," pungkas Khairil Anwar. (msi)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: