Waspada, Kasus DBD Beltim Meningkat Dua Bulan Terakhir
BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Waspada, kasus DBD di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) meningkat dalam dua bulan terakhir. Peningkatannya pun cukup signifikan. Setidaknya ada belasan kasus yang dilaporkan dan menjalani perawatan intensif di fasilitas kesehatan. Dibanding dua bulan sebelumnya antara Oktober-November 2021 hanya dilaporkan kurang dari 10 kasus. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kabupaten Beltim, Yulhaidir mengatakan kenaikan tersebut disebabkan oleh perubahan cuaca di masa pancaroba. Menurutnya di cuaca seperti ini memang berpotensi meningkatkan kasus DBD. "Memang ada kenaikan di beberapa titik yang memang rentan dan selalu ada. Namun setelah dilakukan penyemprotan dan diperiksa lebih lanjut kebanyakan DB bukan DB Dengue," kata Yulhaidir, Kamis (10/2) kemarin. Yulhaidir memastikan ada upaya-upaya untuk melakukan pencegahan dan penanganan seperti mengimbau ke desa-desa agar segera melakukan gotong royong pembersihan sarang nyamuk. Selain itu, lanjut mantan Direkur RSUD Beltim ini, di rumah masing-masing juga harus melakukan pembersihan seperti tempat-tempat penyimpanan air. Kata dia, jangan sampai tempat-tempat tersebut menjadi potensi perkembangbiakan nyamuk. Ia menambahkan upaya mencegah DBD ada yang namanya 3M+, yaitu menguras, menutup, dan mendaur ulang. "Menguras bak mandi, dinding penyimpanan air seperti toren supaya membuang telur nyamuk yang menempel sehingga bisa memutus siklus hidup nyamuk," jelas Yulhaidir. "Menutup tempat penyimpanan air atau bisa juga diartikan mengubur seluruh barang bekas atau sampah yang bisa jadi sarang nyamuk. Mendaur ulang yaitu memanfaatkan lagi barang-barang bekas supaya tidak jadi sarang nyamuk," imbuhnya. Untuk upaya pencegahan plusnya masyarakat bisa memelihara jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, hingga memperbaiki saluran dan talang air yang tak lancar. Ia berharap, masyarakat semakin sadar menjaga lingkungan rumah dan sekitarnya agar penyakit-penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan kotor tidak menyerang. "Apalagi di tengah kondisi merebaknya Covid-19 omicron ini. Kita harus ekstra menjaga diri supaya tidak terpapar," terang Yulhaidir. Sementara itu, Kepala Puskesmas Manggar dr Faradela mengatakan kasus DB dan DBD di Manggar dari bulan Desember terus mengalami lonjakan. Bulan Desember ada empat kasus, Januari tujuh kasus, dan Februari hingga hari ini ada lima kasus. Ia memastikan, secara reguler timnya sudah turun ke lapangan untuk penyelidikan epidemiologi. Dalam kunjungan lapangan itu mereka memastikan bahwa tak ada potensi perkembangbiakan nyamuk dari barang-barang bekas atau tempat penyimpanan air. "Kami juga sudah koordinasi ke desa-desa seperti Padang, Lalang, dan Kelubi untuk meningkatkan kerjasama dalam pemberantasan sarang nyamuk," kata dr Faradela. (msi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: