Buntut Surat Penertiban, Penambang Serbu Kantor Desa Gantung
Puluhan warga yang bekerja sebagai penambang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Desa Gantung, Kamis (16/6).-Muchlis Ilham-
BELITONGEKSPRES.CO.ID, GANTUNG - Surat permintaan penertiban aktifitas tambang timah yang diajukan Kepala Desa Gantung ke Polres Beltim menuai protes dari warga penambang.
Puluhan warga yang bekerja sebagai penambang melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Desa Gantung, Kamis (16/6) kemarin. Pasalnya, gegara surat permintaan penertiban tersebut membuat para penambang tidak bisa bekerja hampir sebulan terakhir.
"Para penambang ini meminta kejelasan kepada Kepala Desa Gantung sampai kapan penertiban ini. Dan kalau memang akan menjadi WPR kapan dan kenape selama proses itu mereka dilarang menambang," ungkap Yet, salah seorang perwakilan penambang kepada Belitong Ekspres.
Menurut Yet, Pemerintah Desa Gantung harus bijak dan memberikan solusi selama proses WPR belum disetujui. Sebab, para penambang perlu bekerja dan mendapat penghasilan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Ditempat yang sama, Kepala Desa Gantung Arif mengatakan bahwa dia akan menampung semua aspirasi dari masyarakat untuk dikoordinasikan dengan Bupati Beltim. Itu terkait solusi yang akan diambil untuk para penambang di Desa Gantung.
"Kita akan menampung semua aspirasi dari masyarakat dan akan berkoordinasi dengan Bupati terkait hal ini karena beliau yang berkompeten dalam menentukan kebijakan, karena penertiban ini menyeluruh bukan hanya di Desa Gantung," kata Arief.
Ia juga berharap persetujuan WPR dapat dipercepat dan selama proses WPR berlangsung, ada kebijakan dari Pemerintah untuk warganya agar bisa menambang. "Kami akan sampaikan supaya WPR dipercepat dan selama proses itu berjalan ada kebijakan untuk mereka ini agar bisa menambang," harapnya. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: