Perbedaan Perayaan Idul Adha Disikapi dengan Arif, Kemenag Beltim: Jangan Dipersoalkan
Kepala Kantor Kemenag Beltim Novarianto berharap perbedaan perayaan Idul Adha 2022 disikapi dengan arif--
BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Perbedaan perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah antara ketetapan pemerintah dengan salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia hendaknya disikapi dengan arif.
Hal itu Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Belitung Timur (Beltim) Novarianto, perbedaan waktu Hari Raya Idul 2022 antara pemerintah dengan Muhammadiyah.
"Kita berharap perbedaan ini tidak diperuncing, tidak dipersoalkan. Karena memang masing-masing punya metode dan metode tersebut sangat kuat untuk menjadi pedoman," ungkap Novarianto, kepada Belitong Ekspres, Jum'at (8/7).
BACA JUGA:Bawaslu Beltim Ingatkan Pentingnya Netralitas ASN dalam Pemilu, Melanggar Sanksi Menunggu
Pria yang akrab disapa Nova menjelaskan, Kementerian Agama RI sudah selesai melaksanakan sidang Isbat pada tanggal 29 Juni 2022 lalu.
Dari hasil sidang isbat sudah diputuskan bahwa tanggal 1 Zulhijjah jatuh pada tanggal 1 Juli. Sehingga 10 Zulhijjah jatuh pada hari Minggu 10 Juli.
Di sisi lain, Muhammadiyah salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia sudah lebih dulu menetapkan 10 Zulhijjah jatuh pada hari Sabtu tanggal 9 Juli 2022.
BACA JUGA:BNNK Belitung Ajak Seluruh Stakeholder Rapatkan Barisan Berantas Narkoba
"Pemerintah juga sudah melakukan pemantauan hilal di beberapa titik di Indonesia dan dari hasil pemantauan tersebut tidak satupun melaporkan melihat hilal," jelasnya.
"Jadi karena tidak terlihat hilal maka rapat sidang isbat memutuskan untuk bulan Zulqaidah digenapkan menjadi 30 hari sehingga tanggal 1 Zulhijjah jatuh pada tanggal 1 Juli 2022," sambungnya.
Meski berbeda, Nova tetap memberi ucapan selamat menunaikan Salat Id Adha bagi masyarakat yang akan melaksanakannya pada hari Sabtu, 9 Juli 2022.
BACA JUGA: 115 Bintara Polri Babel Dilantik, Adet Mastur Ucapkan Selamat, Ini Harapannya
"Harapan kami tentunya tetap menjaga ukhuwah islamiyah. Kemudian tidak diperlebar hal-hal yang menjadi perbedaan ini bahwa perbedaan merupakan suatu rahmah," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: