Kasus kekerasan seksual Anak Marak, Istri Wakil Bupati Beltim: Seakan Kita Tidak Peduli

Kasus kekerasan seksual Anak Marak, Istri Wakil Bupati Beltim: Seakan Kita Tidak Peduli

Tingginya kasus kekerasan seksual anak selama 6 bulan terakhir memunculkan rasa prihatin dari Ketua I TP PKK Kabupaten Beltim, Maisinun--

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Kasus kekerasan seksual terhadap anak di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) marak terjadi dan sudah mengkhawatirkan.

Sejak Januari hingga Juni 2022, tercatat ada 22 kasus kekerasan seksual terhadap anak berdasarkan data Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Beltim.

Tingginya kasus kekerasan seksual anak selama 6 bulan terakhir memunculkan rasa prihatin dari Ketua I TP PKK Kabupaten Beltim, Maisinun

Munculnya kasus kekerasan anak yang dilaporkan maupun baru diketahui justru membuat pemegang kebijakan dan para pihak dianggap seperti tidak peduli. 

BACA JUGA:Ada Operasi Katarak Gratis di Pulau Belitung, Catat Tempat dan Tanggalnya

BACA JUGA:Perbedaan Perayaan Idul Adha Disikapi dengan Arif, Kemenag Beltim: Jangan Dipersoalkan

Iapun merasa sangat terhadap kejadian di lapangan banyaknya kasus kekerasan seksual anak di Negeri Satu Hati Bangun Negari, Kabupaten Beltim.

"Saya terus terang secara pribadi maupun pemerintah selaku istri Wakil Bupati Beltin sangat miris dengan kondisi saat ini. Seakan-akan kita dari orang yang punya tanggungjawab seperti tidak peduli," ungkap Maisinun, Jum'at (8/7).

Padahal, kata Maisinun, pemerintah maupun para pihak seperti Dinas PPA maupun LPA dan Puspaga, sudah berupaya untuk menangani dan menanggapi.

BACA JUGA:Bawaslu Beltim Ingatkan Pentingnya Netralitas ASN dalam Pemilu, Melanggar Sanksi Menunggu

BACA JUGA:BNNK Belitung Ajak Seluruh Stakeholder Rapatkan Barisan Berantas Narkoba

Bahkan sampai dengan turun lapangan ketika ada informasi kekerasan anak. Meskipun kenyataannya masih banyak juga hal-hal yang terjadi.

"Kami ingin bekerjasama lebih kuat lagi, lebih keras lagi bersama pemerintah daerah dalam menyikapi kekerasan anak agar tidak terulang terjadi," kata mantan Anggota DPRD Beltim itu.

Maisinun menjelaskan, beberapa kasus yang sudah ditangani mendapatkan kenyataan bahwa korban sering enggan melapor karena merasa malu hingga di bawah tekanan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: