Ada Apa di Balik Kasus Kematian Brigadir J? Komnas HAM Bingung Sendiri Karena Ini
Kematian Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J mulai menemui titik terang-Foto: Dok/Ilustrasi: Syaiful Amri-disway.id
BELITONGEKSPRES.CO.ID, JAKARTA - Penanganan untuk menguak kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J banyak kejanggalan dan informasi yang tidak klop.
Banyaknya kejanggalan dan perbedaan informasi tersebut membuat Komisi Nasional Hak Azazi Manusia (Komnas HAM) bingung sendiri dan bertanya-bertanya.
Sebab, banyak sekali informasi yang tidak klop berdasarkan hasil penelusuran dari sejak awal kasus pembunuhan Brigadir J di rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo.
Hal itu pun diakui Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik saat mengadakan diskusi virtual berjudul 'Menguak Kasus Kematian Brigadir J', Jumat 5 Agustus 2022.
BACA JUGA:Partai Kedua Liga Bupati Belitung, Sijuk 1 dan Tanjungpandan 2 Bermain Imbang
Seperti statement polisi terkait adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo. Kata Taufan hingga saat ini masih belum bisa sepenuhnya dipercaya 100 persen.
Pasalnya, Taufan mengungkapkan bahwa tidak ada saksi yang melihat secara langsung dugaan pelecehan yang disebut telah dilakukan oleh Brigadir J terhadap istri Ferdy Sambo itu.
Oleh karena itu, justru Taufan mulai bertanya-tanya sebenarnya ada apa di balik kejelasan kasus tewasnya Brigadir J akibat baku tembak dengan Bharada E.
BACA JUGA:Bharada E Tumbal Kematian Brigadir J? Pengacara: Silahkan Dibuktikan
"Sebagai penyelidik, kami bertanya-tanya, 'ada apa ini', begitu. Tentu saja kami tidak mau menuduh sembarangan, tapi kami menduga, ada yang tidak logis begitu," kata Taufan, saat diskusi virtual berjudul 'Menguak Kasus Kematian Brigadir J'.
"Jadi saksi yang menyaksikan penodongan itu tidak ada, makanya kami juga belum bisa meyakini apakah terjadi pelecehan seksual atau tidak," ujarnya menambahkan.
Kemudian Taufan menyebut ada beberapa informasi yang berbeda antara yang pertama dengan kedua. Contohnya yakni adanya dugaan penodongan senjata yang dilaporkan telah dilakukan Brigadir J.
BACA JUGA:Setelah Bantan, Pencurian LPG Terjadi di Desa Dukong, 3 ABG Ditangkap Polisi, 2 Pelajar SMP
Namun, Taufan menuturkan tidak ada saksi yang melihat Brigadir Yosua menodongkan senjata berdasarkan hasil penelusuran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id