Bupati Beltim: Hari Pahlawan Bukan Hanya Sebatas Sekedar Euforia
Bupati Belitung Timur (Beltim) Burhanudin.--
BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Bupati Belitung Timur (Beltim) Burhanudin mengatakan, Peringatan Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November hendaknya bukan hanya sebatas seremonial dan euforia.
Justru kata dia, peringatan Hari Pahlawan harus disertai dengan implementasi berupa mewujudkan semangat perjuangan menjadi pembangunan di berbagai bidang.
Hal itu disampaikan Burhanudin yang akrab disapa Aan seusai Upacara Peringatan Hari Pahlawan di halaman Kantor Bupati Beltim, Kamis (10/11) kemarin.
"Peringatan Hari Pahlawan kan selalu kita peringati setiap tahun, dan itu bukan hanya sekedar euforia bangsa untuk kita peringati dengan upacara. Upacara hanya bagian dari pemerintah melaksanakan, mengenang kembali tapi implementasi dari peringatan hari pahlawan yang harus dipahami utuh," ujarnya.
BACA JUGA:Hari Pahlawan, Tokoh Muda Beltim Ajak Generasi Muda Ikut Andil Membangun Daerah
Menurut Aan, generasi muda harus mampu menilai kejuangan yang telah dilakukan pahlawan kemerdekaan. Pemahaman secara utuh itu bukan hanya nilai kejuangan pahlawan di Indonesia secara umum, tetapi di daerah.
"Kita hanya tahu pahlawan nasional tapi tidak tahu pahlawan daerah kita. Nah ini kan menjadi tanggungjawab kita semua untuk mewarisi nilai kejuangan ini," kata Bupati Aan.
Diakui Bupati Aan, perjuangan generasi muda saat ini bukan lagi mengangkat senjata melawan bangsa asing. Justru perjuangan saat ini adalah mengisi pembangunan dan menuntaskan persoalan bangsa sendiri.
"Musuh terbesar kita adalah bangsa kita sendiri, kita harus melawan kebodohan, melawan kemiskinan. Serta bagaimana menjadikan sumber daya kekuatan alam kita untuk kemakmuran rakyat. Inikan tantangan terbesar bagi kita anak bangsa sebagai generasi penerus bangsa," sebutnya.
BACA JUGA:Tim Rajawali Satres Narkoba Polres Beltim Tangkap Warga OKI, Miliki 12 Paket Sabu Siap Edar
BACA JUGA:Istimewa, Dua Siswa SMAN 1 Manggar Ikuti Peringatan Hari Pahlawan 2022 di TMPN Kalibata
Bupati Burhanudin juga mengingatkan tantangan di era globalisasi dan perkembangan teknologi yang berpotensi merusak generasi muda sebagai ancaman. Menurut dia, teknologi yang tidak dipahami utuh akan membuat bangsa menjadi hancur.
"Artinya kita harus mulai berpikir dari sekarang, tidak lagi menunggu nanti. Mari berpikir secara kolektif untuk melihat bahwa fase kita adalah fase 2045 menuju generasi emas," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: