Sri Mulyani: Pendapatan Negara Tembus Target, Stabilitas Sistem Keuangan Terus Membaik
Menteri Keuangan Sri Mulyani --
JAKARTA, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Pendapatan negara tembus target, defisit APBN lebih rendah. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, stabilitas sistem keuangan triwulan IV 2022 terus membaik.
Menurut Sri Mulyani, itu sejalan dengan membaiknya berbagai indikator perekonomian dan sistem keuangan domestik. Demikian juga dengan tekanan global juga mulai mereda meski terdapat risiko yang perlu dicermati.
Tekanan global masih dipengaruhi harga energi dan pangan masih tinggi, berlanjutnya gangguan rantai pasokan, serta masih ketatnya pasar tenaga kerja. Terutama di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.
Pengetatan kebijakan moneter di negara maju diprakirakan mendekati titik puncaknya dengan suku bunga yang masih akan tetap tinggi di sepanjang 2023.
BACA JUGA:Pertama di Belitung, Resto & Cafe The Edge Belitung Island Sajikan Menu Khas Dunia
Hal itu disampaikan Sri Mulyani di Gedung Juanda I, Kementerian Keuangan usai rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Selasa (31/1/2023).
“Ketidakpastian pasar keuangan global juga mulai berkurang. Hal itu berdampak positif pada negara berkembang dengan meningkatnya aliran modal global dan berkurangnya tekanan pelemahan nilai tukar,” ujarnya dilansir dari Jawapos.com.
Dari sisi fiskal, perempuan yang akrab disapa Ani itu mengatakan, kinerja positif APBN 2022 terefleksi dari realisasi belanja negara yang sebesar Rp 3.090,75 triliun atau tumbuh 10,92 persen year-on-year (YoY).
Melalui dukungan subsidi dan kompensasi, penebalan bantuan sosial, dukungan proyek strategis nasional, penun stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem, dukungan jaminan kesehatan nasional (JKN), serta layanan publik di daerah.
BACA JUGA:Paling Besar, Pertama kali Dalam Sejarah Belanja Pendidikan Capai Rp 612 Triliun
Seiring kuatnya dukungan belanja tersebut, ekonomi dapat pulih dengan cepat dan dunia usaha bangkit lebih kuat. Sehingga berdampak positif terhadap pendapatan negara yang mencapai Rp 2.626,42 triliun. Tumbuh signifikan sebesar 30,58 persen YoY dan mencapai 115,90 persen dari target APBN (Perpres nomor 98/2022).
Realisasi pendapatan tersebut meliputi realisasi penerimaan perpajakan yang mencapai Rp 2.034.54 triliun. Melebih target sebesar 114,04 persen dan tumbuh sebesar 31,44 persen dari realisasi 2021. Begitu pula realisasi pendapatan negara bukan pajak (PNBP) sebesar 112,16 persen senilai Rp 588,34 triliun.
“Kinerja pendapatan yang optimal tersebut terutama dipengaruhi pemulihan aktivitas ekonomi yang semakin menguat, masih tingginya harga komoditas, serta buah dari reformasi perpajakan,” jelas Sri Mulyani.
BACA JUGA:Penasaran? Ini Besaran Gaji Berikut Tunjangan PNS dan PPPK 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: