DAK Fisik Dindik Beltim 2023 Turun Drastis, Banyak Sekolah Tak Usulkan Anggaran Sapras

DAK Fisik Dindik Beltim 2023 Turun Drastis, Banyak Sekolah Tak Usulkan Anggaran Sapras

Bupati Beltim Burhanudin-Ist-

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik di Dinas Pendidikan Kabupaten Belitung Timur (Dindik Beltim) tahun 2023 turun drastis.

Padahal kondisi di lapangan masih banyak sarana dan prasarana sekolah (Sapras) di wilayah Kabupaten Beltim yang belum memadai.

Ternyata penyebabnya banyak sekolah di Kabupaten Beltim yang tidak mengusulkan anggaran perbaikan sarana dan prasarana (Sapras) sekolah pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik). 

Hal ini juga karena sekolah-sekolah di Kabupaten Beltim kurang melaporkan kondisi fisik yang sebenarnya. Alasannya mereka untuk meningkatkan akreditasi sekolah.

Penurunan DAK Fisik Sekolah tersebut disampaikan Kepala Dindikbud Kabupaten Beltim Sarjano melalui Sekretaris Dinas Dedy Wahyudi.

BACA JUGA:Peristiwa Berdarah di Kafe Tirta Air Merbau, Perut Pria Membalong Luka Serius Ditusuk OTD

Dedy Wahyudi menyampaikan, pada 2021 DAK Fisik sekolah di Kabupaten Beltim mencapai Rp 10 miliar dan pada 2022 juga hampir Rp10 miliar. Akan tetapi, pada 2023 ini DAK Fisik sekolah turun menjadi Rp 5 miliar.

Menurut Dedy Wahyudi, hal itu menjadikan sasaran pembangunan fisik di sekolah jadi kurang rapi, terutama dalam pengusulan Sapras di Dapodik.

"Banyak sekolah yang tidak mengisi kebutuhan Sapras sekolahnya,” kata Dedy, seusai Pembukaan Kegiatan Workshop Implementasi Dana BOS/BOP Tahun 2023 dan Pengisian Data Sarana Prasarana Sekolah pada Dapodik Pengusulan DAK Reguler Tahun 2024 di Auditorium Zahari MZ, Rabu (8/3/2023).

Mantan Sekretaris Diskominfo Beltim ini mengatakan, total 144 sekolah. Yakni 17 TK Negeri, 105 SD Negeri dan 22 SMP Negeri yang ada di Kabupaten Beltim. Hampir seluruhnya membutuhkan pembangunan fisik atau pun perbaikan Sapras.

BACA JUGA:Digantikan KTP, Mulai Tahun 2024 NPWP Tidak Berlaku

“Secara fisik hampir semua perlu. Sekarang semuanya tinggal mengajukan dalam Dapodik tadi, ada yang perlu rehab total, atau sebagian. Bahkan ada beberapa sekolah di daerah-daerah yang terpencil kondisi bangunan fisiknya cukup memprihatinkan,” jelasnya.

Karena itu, Dedy berharap pada Kegiatan Workshop tersebut para kepala sekolah dan operator Dapodik paham tentang cara pengisian usulan Sapras di Dapodik.

“Kita berharap nanti para narasumber yang kebetulan sangat ahli dalam dana BOK/ BOS ditunjuk dari Kementerian Pendidikan ini dapat mengajari dan memberikan pemahaman terutama dalam pengisian data Sapras di Dapodik. Di mana tujuan akhirnya DAK Fisik kita ini lebih maksimal,” harap Dedy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: diskominfo beltim