Belasan Remaja Belitung Tawuran di Malam Ramadan, 1 Orang Terluka Parah Kena Pukulan Batu

Belasan Remaja Belitung Tawuran di Malam Ramadan, 1 Orang Terluka Parah Kena Pukulan Batu

Belasan Remaja yang melakukan aksi tawuran diamankan petugas Satpol PP Belitung--

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Belasan remaja yang masih bersatus pelajar SMP dan SMA melakukan aksi tawuran di area Kolong Keramik, Tanjungpandan, Kabupaten Belitung. 

Akibat aksi tawuran yang terjadi Minggu (26/3/2023) malam, salah satu remaja terluka parah akibat pukulan batu yang dililit dengan kain sarung atau istilah perang sarung.

Kabid Ketentraman dan Ketertiban Umum Satpol PP Belitung Abdul Sani mengatakan, mendapat laporan peristiwa itu dari masyarakat. Kemudian petugas mengamankan belasan remaja tersebut.

"Ada laporan dari masyarakat, sekitar pukul 22.00 malam. Ada tawuran anak-anak di bawah umur rata-rata masih SMP dan ada juga yang putus sekolah. Total ada 12 orang," ujar Abdul Sani kepada Belitong Ekspres, Senin (27/3).

Dia menjelaskan, dari 12 remaja itu ada satu orang yang disinyalir merupakan pihak penyerang. Lantas berhasil ditangkap dari pihak remaja yang diserang.

BACA JUGA:Pabrikan Tiongkok Gempur Indonesia, Produsen Mainan Lokal Sulit Bersaing

BACA JUGA:Safari Ramadan Pemkab Beltim Dimulai, Bupati Larang ASN Bukber

"Dari 12 orang remaja itu 8 diantara merupakan pelajar SMP dan SMK. Sedangkan sisanya sudah putus sekolah. Korban ada satu orang dimana korban ini dipukul di bagian kepala dan bahu akibatnya mengalami luka memar," jelasnya.

Ia menambahkan, untuk sarung yang di dalamnya berisi batu, ternyata hanya pihak penyerang yang memilikinya. Sedangkan pihak yang diserang tidak menduga akan ada serangan dengan menggunakan sarung tersebut.

"Dari keterangan mereka, kemarin malam itu sebelumnya dipicu perkelahian di daerah Siburik. Di mana kelompok penyerang ini mengaku motornya dirusak," terang Abdul Sani.

Lucunya, kelompok yang diserang itu mengaku bukan mereka yang melakukan pengerusakan motor tersebut. Saat kejadian, mereka sempat ingin mengklarifikasi hal tersebut, namun pihak penyerang langsung melakukan pemukulan.

"Karena mereka ini masih di bawah umur, kami bina, kami panggil orang tuanya untuk tidak mengulangi hal seperti ini," tegas Abdul Sani.

BACA JUGA:Ini Jam Layanan Samsat Belitung Selama Ramadan, Pegawai Tidak Ada Jam Istirahat

BACA JUGA:WBP Lapas Tanjungpandan Bisa Konsultasi Hukum Gratis, Begini Caranya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: