Sudah Ada yang Transfer, Awas Modus Penipuan Mengatasnamakan ‘Ida Dayak’

Sudah Ada yang Transfer, Awas Modus Penipuan Mengatasnamakan ‘Ida Dayak’

Ida Dayak yang melakukan ritual pengobatan--Media Sosial

BELITONGEKPRES.CO.ID - Awas, modus penipuan berobat yang mengatasnamakan ibu Ida Dayak yang sedang viral di media sosial.

Terbaru modus penipuan mengatasnamakan Ida Dayak terjadi di Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel). Bahkan sudah ada masyarakat yang transfer uang.

Animo masyarakat untuk berobat dengan Ibu Ida Dayak yang viral di media sosial, benar-benar dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan tersebut.

Modus penipuan dengan trik menjual minyak dan untuk mendapat nomor antrian. Calon pasien harus transfer uang Rp 100 ribu terlebih dahulu, ternyata cukup mengena.

Untuk lebih menarik calon pasien, pelaku dengan trik buruan mendaftar karena kuota terbatas hanya untuk 500 orang. Tak pelak banyak warga tak berpikir panjang langsung transfer. 

Tentu dengan perhitungan, kalau benar sudah terdaftar. Kalau ternyata tipuan, yah rugi Rp 100 ribuan? Dan, ternyata sudah ada yang transfer!

BACA JUGA:Letkol Pnb Luky Indrawan Gantikan Letkol Nav Rudy Hartono Sebagai Danlanud H. AS Hanandjoeddin

Harian Babel Pos yang sudah menelusuri informasi ini dalam beberapa hari terakhir, melihat kuatnya dugaan tipuan yang mengatasnamakan Ibu Ida Dayak ini.

Itu sebabnya, sedari awal media ini berharap warga Pangkalpinang khususnya dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) umumnya tidak termakan trik tipuan pihak yang mengatasnamakan ‘Ida dayak’ tersebut.

Meski pelaku berupaya meyakinkan calon pasien dengan melalui laman Facebook bahwa Ida Dayak akan berkunjung dan mengadakan pengobatan ke Pangkalpinang tanggal 15 Juni 1 Juli 2023.

Namun pihak admin laman facebook yang mengumumkan kunjungan pengobatan Ida Dayak ke Pangkalpinang tersebut sekarang justru sudah tidak aktif lagi ketika terus didesak kebenarannya.

Lebih lanjut, hasil penelusuran media ini, ternyata modus yang sama juga terjadi di daerah lain. Seperti di Kota Palembang dan Bengkulu, serta beberapa daerah lain dengan harga minyak yang berbeda-beda, namun kuota rata-rata dikatakan terbatas hanya untuk 500 orang.

Modus pengisian dan materi yang harus diisi dalam formulir juga sama persis dengan yang terjadi di Kota Palembang dan Bengkulu. Yakni, nama pasien, jenis kelamin, usia/umur, praktek di kota dan nomor WA yang aktif.

BACA JUGA:Konflik Sudan Memanas, 44 Mahasiswa Sumbagsel Dievakuasi ke Jeddah, Salah Satunya dari Babel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: