Sungai di Jalan Murai Tercemar Tambang Ilegal, Dulu Bersih Kini Seperti Kopi Susu

Sungai di Jalan Murai Tercemar Tambang Ilegal, Dulu Bersih Kini Seperti Kopi Susu

Sumber air baku masyarakat yang berada di Jalan Murai Dalam, Desa Air Raya, kini keruh layaknya kopi susu akibat aktivitas tambang timah ilegal--

BELITONGEKSPRES.CO.ID, TAJUNGPANDAN - Aliran sungai yang digunakan masyarakat di Jalan Murai Dalam, Desa Air Raya, Tanjungpandan, kini tercemar akibat aktivitas tambang timah ilegal.

Bahkan, air sungai yang dulu bersih kini berubah menjadi kotor dan keruh layaknya kopi susu. Padahal aliran air sungai tersebut sebelumnya sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

Masyarakat memanfaatkan aliran sungai di jalan Murai Dalam untuk mandi, minum, dan mencuci terutama di kala musim kemarau. Tak hanya itu, juga jadi tempat memancing ikan.

Kepala Desa (Kades) Air Raya Rustam mengatakan, bahwa lokasi di jalan Murai Dalam tersebut sudah sering ditambang oleh para penambang timah ilegal.

BACA JUGA:Letkol Pnb Luky Indrawan Gantikan Letkol Nav Rudy Hartono Sebagai Danlanud H. AS Hanandjoeddin

BACA JUGA:Bangka Belitung Sasaran Empuk Pebisnis Narkoba, Banyak Masuk Dari Pelabuhan Tikus

"Jadi memang terkadang mereka menambang kemudian pergi lagi ketika air sudah keruh atau ada razia, setelah itu mereka menambang lagi," kata Rustam, Kamis (27/4/2023).

Namun, Rustam mengaku tidak tahu secara persis titik lokasi tambang tersebut. Sebab lokasi merupakan daerah perbatasan antara Desa Air Raya dan Dusun Air Rembikang, Desa Air Seruk.

"Lokasinya memang di dalam bukan di aliran itu, tapi di sana kan ada sungai jadi mengalir dan mencemari air tersebut. Kemudian juga itu daerah perbatasan Air Raya dan Air Rembikang," jelasnya.

Karena itu, meminta agar para penambang dapat menghentikan aktivitas penambangan tersebut karena limbahnya mencemari sumber air baku masyarakat. "Kami mengimbau agar dapat segera menghentikan aktivitas penambangan," pintanya.

BACA JUGA:Dari 33 Formasi, Hanya 6 Orang Lulus Seleksi PPPK Umum Pemprov Babel

BACA JUGA:Nikmati Libur Lebaran 2023, Kunjungan Wisatawan ke Belitung Meningkat

Sementara itu salah seorang warga yang enggan menyebutkan identitasnya mengatakan, aliran sungai sumber air baku masyarakat tersebut kini kondisinya tercemar dan sangat sangat parah.

"Kondisi air sangat keruh karena tercemar limbah tambang, parah. Lokasi tambangnya ada di hulu sungai," sebutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: