Pengertian dan Cara Memperoleh Haji Mabrur

Pengertian dan Cara Memperoleh Haji Mabrur

Ilustrasi Haji--Foto: Middle East Eye

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Haji adalah salah satu rukun Islam yang menjadi kewajiban bagi setiap muslim dewasa yang memiliki kemampuan fisik, keuangan, dan izin dari pemerintah untuk melakukannya.

Haji adalah perjalanan ibadah ke Makkah, Saudi Arabia, yang dilakukan pada  beberapa bulan yang dimaklumi, yaitu mulai bulan Syawal, Zulkaidah, hingga 9 Zulhijah atau malam ke-10 Zulhijah, yaitu malam lebaran Iduladha.

Selama ibadah haji, jamaah haji melakukan serangkaian ritual yang ditetapkan, termasuk berkeliling di sekitar Ka'bah dalam ibadah Tawaf, melakukan sa'i antara bukit Safa dan Marwah, melempar jumrah (melempar jumrah kecil dan besar), dan mengunjungi dataran Arafah.

Ibadah-ibadah ini didasarkan pada sunnah dan tindakan Nabi Muhammad SAW saat melaksanakan haji.

Tujuan utama dari haji adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa-dosa, mendapatkan pengampunan, serta mendapatkan berkah dan kebaikan dalam kehidupan.

Selain itu, haji juga memiliki nilai sosial yang besar, karena jutaan Muslim dari berbagai negara berkumpul bersama dalam kesatuan untuk beribadah kepada Allah.

Haji dianggap sebagai salah satu ibadah paling mulia dalam agama Islam. Melalui haji yang dilakukan dengan niat yang ikhlas dan sesuai tuntunan, seorang Muslim diharapkan dapat mendapatkan Haji Mabrur, yaitu haji yang diterima oleh Allah dengan segala keikhlasan dan kesempurnaan.

BACA JUGA:Tata Cara Mandi Wajib atau Mandi Junub yang Benar Sesuai Sunnah

  • Mabrur

"Mabrur" adalah istilah dalam bahasa Arab yang digunakan untuk menggambarkan suatu amal atau ibadah yang diterima oleh Allah dengan penuh keridhaan dan keberkahan-Nya. Secara harfiah, "mabrur" berarti "yang diterima dengan baik" atau "yang diberkahi".

Dalam konteks haji, Haji Mabrur merujuk pada haji yang dilakukan dengan kesempurnaan, keikhlasan, dan sesuai dengan tuntunan agama.

Haji Mabrur merupakan tujuan utama bagi setiap jamaah haji, karena diharapkan akan mendatangkan berbagai kebaikan dan pahala yang besar.

Haji Mabrur bukan hanya terkait dengan pelaksanaan fisik dari ritual-ritual haji, tetapi juga melibatkan aspek spiritual dan akhlak.

Haji yang diterima oleh Allah adalah haji yang dilakukan dengan niat yang ikhlas, penuh kepatuhan, dan diiringi dengan perbaikan sikap dan perilaku sehari-hari.

Haji Mabrur memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain:

  1. Ikhlas: Haji yang mabrur didasarkan pada niat yang ikhlas, yaitu semata-mata dilakukan untuk mencari keridhaan Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.
  2. Ketaatan dan Ketundukan: Jamaah haji yang mabrur melaksanakan semua ritual haji sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan, mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh agama.
  3. Kebaikan dan Amal Shaleh: Selama haji, jamaah berusaha untuk melakukan amal shaleh dan berbuat kebaikan, seperti membantu sesama, bersedekah, dan berperilaku baik.
  4. Pengendalian Diri: Jamaah haji yang mabrur mampu mengendalikan diri dari perbuatan dosa, menghindari sifat-sifat negatif, dan menjaga tindakannya selama berada di tanah suci.
  5. Perbaikan Diri: Haji mabrur juga melibatkan upaya untuk meningkatkan akhlak dan kualitas diri secara keseluruhan. Jamaah haji berusaha meningkatkan kesabaran, ketakwaan, keikhlasan, dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: