8 Perusahaan Besar yang Tutup Akibat Pandemi dan Kurang Inovasi, Nomor 1 Terkenal Banget

8 Perusahaan Besar yang Tutup Akibat Pandemi dan Kurang Inovasi, Nomor 1 Terkenal Banget

Airy Rooms merupakan satu diantara banyak perusahaan besar yang tutup akibat pandemi Covid-19 --Airy Rooms

Alasan penutupan adalah karena JD.com akan fokus pada pasar internasional. Raksasa e-commerce itu juga dikatakan sedang membangun jaringan rantai pasokan lintas batas.

4. Sorabel

Sorabel resmi ditutup pada 30 Juni 2020. Melalui surat yang dikirimkan kepada seluruh karyawannya, proses likuidasi dinyatakan sebagai waktu untuk mulai ditutup. 

Namun, ada juga informasi bahwa perusahaan kekurangan modal dan kesulitan menambah modal baru.

5. Stoqo

Stoqo yang khusus menyediakan bahan makanan segar tutup layanannya pada 22 April 2020. Alasannya karena pandemi Covid-19 sedang melanda saat itu.

BACA JUGA:HP Terbaru TECNO Meluncur di Indonesia, CAMON 20 Series Miliki 4 Spek Keunggulan Harga 3 Jutaan

6. Qlapa

Qlapa, 4, akhirnya memutuskan tutup pada 2019. Saat itu, perusahaan bangkrut akibat kalah bersaing dengan nama besar seperti Tokopedia dan Bukalapak.

7. CoHive

Pada awal tahun ini, CoHive menyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan Niaga Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat: 231/Pdt.Sus-PKPU/2022/PN.Jkt.Pst, 18 Januari 2023. CoHive beroperasi di 30 lokasi yang tersebar di beberapa kota, yaitu Jakarta, Medan, Yogyakarta, dan Surabaya.

8. Beres.id

Beres.id ditutup setelah perusahaan induknya di Malaysia, Kaodim, menghentikan semua operasinya pada 1 Juli 2022.

Sebagai informasi, Kaodim merupakan marketplace penyedia untuk menghubungkan konsumen dengan pekerja AC, kebersihan, dan konstruksi. Perusahaan telah berkembang ke Indonesia, Singapura dan Filipina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: