Kemarau Masih Panjang, Waspada Cuaca Panas Hingga 40°C

Kemarau Masih Panjang, Waspada Cuaca Panas Hingga 40°C

Ilustrasi: Waspada Cuaca Panas Hingga 40°C--Lombok Post

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Sesuai hasil prediksi BMKG bahwa dimulai bulan Juli dan diprediksi hingga akhir Oktober, Indonesia akan mengalami musim kemarau.

Kemarau kali ini disertai dengan fenomena anomali iklim yang disebut sebagai El Nino yang terjadi oleh adanya anomali kenaikan suhu muka air laut di wilayah samudra Pasifik bagian ekuator Timur. Dampak dari El Nino ini adalah musim kemarau menjadi semakin kering.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pembentukan awan-awan hujan di wilayah Indonesia terutama khatulistiwa ke selatan wilayah Indonesia bagian selatan sangat minim akibat dampak El Nino.

Dengan demikian, penutupan awan hujan menjadi sangat minim, yang mengakibatkan sinar matahari dapat mencapai permukaan bumi secara langsung, tanpa harus melewati hujan tadi.

BACA JUGA:Kapan Kemarau Panjang 2023 Berakhir, Ini Prediksi BMKG Soal Awal Musim Hujan

BACA JUGA:HP Baterai Tahan Lama Harga 2 Jutaan, Samsung Galaxy M12 5G Pilihan Tepat 

"Jadi ada penyinaran yang sifatnya lebih langsung dan tentunya intensitas penyinarannya dirasakan semakin kuat," jelas Dwikorita dalam siaran dikutip dari Antara baru-baru ini.

Ia menyatakan hal tersebut sebagai salah satu penyebab dan diperkuat di bulan September- Oktober ada gerak semu matahari berada di wilayah khatulistiwa ke arah selatan. 

Sedangkan di wilayah Indonesia sudah terkena penyinaran sinar matahari langsung dan matahari berada di wilayah Indonesia bagian selatan inilah yang meningkatkan intensitas penyinaran.

Selain juga dipengaruhi oleh faktor kelembaban udara yang relatif rendah saat ini dan juga pengaruh angin yang kadang-kadang stagnan dalam ini juga mengakibatkan semakin panas.

"Fenomena El Nino ini memang masih akan berlanjut hingga akhir tahun dengan intensitasnya moderat. Kemudian dilanjutkan tahun depan sampai bulan Februari-Maret intensitasnya melemah namun dampak dari fenomena ini puncaknya ada di bulan September dan masih akan berlanjut Oktober," jelas Dwikorita.

BACA JUGA:Manfaatkan Pinjaman Pegadaian KUR Syariah Bebas Riba, 5 Sektor Usaha Ini Diprioritaskan

BACA JUGA:AdaKami Pinjol Resmi OJK Tanpa Ribet, Pinjaman 10 Juta Bunga Harian 0,3 % Angsurannya Cuma Segini

Dwikorita menyatakan paling tidak sampai akhir Oktober diprediksi oleh BMKG kenaikan suhu akibat penyinaran yang langsung tidak ada tutupan awan. Dilanjutkan dengan posisi gerak semu matahari berada di wilayah Indonesia bagian selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: