SMAN 1 Manggar Sisihkan 600 Tim dari 32 Negara, Raih Prestasi Membanggakan di Ajang ISIF 2023
Foto bersama kepala sekolah Sabarudin dan Tim TTG SMAN 1 Manggar yang meraih prestasi membanggakan di ajang ISIF 2023-ist-
BELITONGEKSPRES.CO.ID - Lewat tiga siswanya, SMAN 1 Manggar kembali menorehkan prestasi yang membanggakan di ajang International Science and Invetion Fair (ISIF) 2023.
Tiga siswa tersebut merupakan tim Teknologi Tepat Guna (TTG) SMAN 1 Manggar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Tim SMAN 1 Manggar berhasil meraih medali perak di ajang ISIF 2023 dengan karya berjudul alat pakan otomatis, pada Kamis (9/11/2023).
Ajang ini merupakan ajang international yang diselengaran oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) dan Universitas Udayana Bali.
BACA JUGA:Terbaik, Siswi SMAN 1 Manggar Ini Raih Medali Emas Geoolympic ITS 2023
Ketiganya berhasil memukau juri bersama tiga tim lainnya asal Thailand dan dua sekolah Indonesia yang juga berhasil memperoleh medali perak di ajang tersebut.
Keberhasilan Tim TTG SMAN 1 Manggar meningkat dari dua tahun sebelumnya yang hanya berhasil membawa medali perunggu. Tahun ini mereka mampu menyisihkan 600 tim dari 32 negara
Pada ajang ini mempertemukan ilmuan-ilmuan muda dari berbagai negara diantaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Korea, Kazakhstan hingga Turki.
Terdapat tujuh kategori dalam ajang ini diantaranya adalah matematika, fisika energi, life science, technology, environment, social science, dan education.
BACA JUGA:Siswa SMAN 1 Manggar Wakili Bangka Belitung Dalam Fotografi FELSI 2023
Untuk tim TTG SMAN 1 Manggar Kabupaten Beltim sendiri berhasil menjadi pemenang ISIF dalam kategori technology.
Raihan prestasi SMAN 1 Manggar dalam ajang ini bukanlah hal yang mudah. Banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Fasqy Nandika Alnputra, Muhammad Rahfandi, dan Shamirwan Saputra.
Dari mulai persiapan dan pembuatan alat sampai masalah penggunaan bahasa saat presentasi sempat terjadi kendala. Namun setelah itu semua terlewati, mereka akhirnya berhasil menjadi medalis dalam ajang berskala internasional tersebut.
“Tentu tidak mudah untuk menjadi medalis dalam ajang ini. Banyak kendala terutama dalam pembuatan alat yang kami lakukan. Contohnya saat memadukan antara alat pakan dengan panel surya," ungkap Fasqy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: sman 1 manggar