GOTO dan TikTok Kerja Sama, Bawa Dampak Besar Naiknya Saham GOTO

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Emiten teknologi terkemuka di Indonesia, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GoTo), memberikan tanggapan terkait kabar tentang potensi kerja sama dengan ByteDance Ltd., pemilik aplikasi media sosial terkenal, TikTok. 

Sekretaris Perusahaan GOTO, RA Koesoemohadiani, menyampaikan bahwa pihaknya sedang menjalani serangkaian diskusi dengan TikTok terkait kemungkinan kemitraan di bidang e-commerce di Indonesia.

"Perusahaan ingin menyampaikan sedang dilakukan berbagai diskusi antara Tokopedia dan TikTok, sehubungan dengan potensi dilakukannya kemitraan dalam bisnis e-commerce di Indonesia di antara para pihak," ungkap Koesoemohadiani pada Jumat, 8 Desember 2023.

Meskipun demikian, belum ada keputusan atau kesepakatan final yang dicapai, dan diskusi masih terus berlangsung.

BACA JUGA:TikTok dan GoTo Resmi Jalin Kerjasama, Saham Diprediksi Melambung Tinggi

BACA JUGA:Tiktok Shop Kembali Lagi? Rencana Mau Gandeng GoTO di Indonesia

Koesoemohadiani menegaskan bahwa GOTO akan mematuhi peraturan yang berlaku, termasuk POJK No. 31 dan Peraturan BEI No.I-E, dalam hal terdapat informasi material mengenai kerja sama atau aksi korporasi yang signifikan.

GOTO berkomitmen untuk memberikan keterbukaan informasi kepada publik selambat-lambatnya 2 hari kerja setelah peristiwa tersebut terjadi.

"GOTO meminta semua pihak agar tidak bergantung pada informasi yang tidak dikeluarkan secara resmi oleh GOTO," tambahnya.

Analisis dari Bloomberg Intelligence Research oleh Nathan Naidu melihat potensi sinergi antara GOTO dan TikTok dapat meningkatkan daya tarik GOTO bagi investor asing.

BACA JUGA:Wajib Baca! Begini Cara Beli Saham yang Aman Bagi Pemula Agar Tidak Rugi

BACA JUGA:Aman dan Untung!, Inilah Langkah Tepat Membeli Saham untuk Pemula

Naidu menilai bahwa kemungkinan kemitraan ini dapat memperbaiki profitabilitas GOTO melalui monetisasi yang lebih baik dan disiplin biaya.

"Sinergi potensial GOTO dengan TikTok dapat meningkatkan daya tarik GOTO ke investor asing, karena profitabilitasnya meningkat seiring dengan monetisasi yang lebih baik dan disiplin biaya," kata Naidu dalam risetnya.

Sumber: