Pasukan Israel Tembak Kerumunan Orang yang Menunggu Bantuan Makanan, Satu Orang Tewas
Pengungsi Palestina berkumpul untuk menerima makanan di Jalur Gaza selatan pada 19 Februari 2024.--Aljazeera
BELITONGEKSPRES.CO.ID - Pada hari Senin lalu, setidaknya satu orang Palestina tewas dan banyak lainnya terluka di Gaza utara akibat dari tembakan pasukan Israel yang menargetkan kerumunan orang yang menunggu bantuan makanan yang mereka butuhkan.
Rekaman yang diverifikasi oleh Al Jazeera memperlihatkan warga Palestina berlarian ke arah jalan pantai yang rusak sebagai tempat berlindung akibat suara tembakan keras.
Video tersebut juga menunjukkan terjadinya kebakaran serta awan asap abu-abu akibat bom asap yang menggelembung dan ribuan warga Palestina berkumpul di wilayah barat Kota Gaza.
Selain satu orang tewas, sedikitnya sepuluh orang lainnya juga terluka dalam serangan itu menurut Kantor Berita Palestina, Wafa.
Para korban dan saksi mata membagikan pengalamannya kepada Al Jazeera, dan mereka menilai serangan Israel tersebut tidak beralasan dan selalu menargetkan warga sipil.
BACA JUGA:Afrika Selatan ke Mahkamah Internasional, Cyril Ramaphosa: Israel Lakukan Genosida di Gaza
Salah seorang korban yang dirawat di rumah sakit, mengatakan bahwa dirinya hanya mendengar suara tembakan dan tidak tahu apa yang sedang terjadi.
Banyak warga yang baru saja mencari bahan makanan dan kebutuhan pokok untuk keluarganya.
Seorang laki-laki mengatakan bahwa dia pergi ke wilayah itu hanya untuk mencari tepung guna memberi makan anak-anaknya, dan kejadian serangan tiba-tiba mengejutkannya.
Rekaman menunjukan banyak anak-anak Palestina yang berlarian mengambil tepung dari tanah setelah salah satu karung terbuka.
Serangan itu yang kedua dalam beberapa hari belakangan dan terjadi di tengah-tengah kondisi kemanusiaan yang memburuk dengan cepat di Gaza.
BACA JUGA:Israel Serang Khan Younis di Gaza Selatan, Rumah Sakit Lapangan Yordania Rusak Parah
PBB telah menyoroti kondisi ini, bahwa krisis seperti kelaparan yang sedang berlangsung mempengaruhi sekitar 2,3 juta orang di Gaza.
Walaupun begitu, Israel yang mengontrol jalur masuk ke Gaza, menolak mengizinkan lebih banyak bantuan masuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber