Ratusan Hektar Sawah di Beltim Terancam Kekeringan, Solusi Pompanisasi Terkendala Air Tercemar Tambang Timah

Ratusan Hektar Sawah di Beltim Terancam Kekeringan, Solusi Pompanisasi Terkendala Air Tercemar Tambang Timah

Ratusan hektar lahan persawahan di Danau Nujau, Desa Gantung, Kabupaten Beltim menghadapi ancaman kekeringan parah di musim kemarau tahun 2024 ini-Muchlis Ilham/BE-

GANTUNG, BELITONGEKSRES.CO.ID – Ratusan hektar lahan persawahan di Danau Nujau, Desa Gantung, Kabupaten Belitung Timur (Beltim) menghadapi ancaman kekeringan parah di musim kemarau tahun 2024 ini.

Ancaman kekeringan lahan sawah di musim kemarau dikeluhkan para petani dan meminta pemerintah untuk mencari solusi inovatif dalam mengatasi kekurangan air dan memastikan keberlanjutan panen.

Banyak petani di Danau Nujau di Kecamatan Gantung, Kabupaten Belitung Timur atau Beltim mengalami kesulitan karena lahan mereka tidak mendapatkan cukup air.

Beberapa petak sawah petani bahkan dipastikan gagal tanam karena tidak adanya irigasi yang memadai untuk lahan persawahan mereka.

BACA JUGA:Bisa Fatal! 5 Bahaya Makan Pisang yang Dikarbit

BACA JUGA:6 Ciri Buah Masak Alami dan yang Dikarbit, Emak-emak Wajib Tahu Perbedaannya

Sulaiman, seorang anggota kelompok tani Sumber Rezeki, menyatakan bahwa sawahnya hanya mengandalkan curah hujan untuk pengairan.

"Petak sawah saya ini hanya mengandalkan curah hujan karena irigasi yang ada tidak mengalir," ujar Sulaiman saat Belitong Ekspres di lahan sawahnya, Jumat 26 Juli 2024.

Menurut pria yang yang akrab disapa Leman kekeringan ini tidak hanya mengancam hasil panen, tetapi juga mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi para petani.

Sulaiman memperkirakan kerugian per hektar bisa mencapai Rp 3 jutaan hanya untuk biaya pengolahan dan penanaman. Jika ditambah biaya penyemprotan, kerugian bisa mencapai 6 hingga 7 juta per hektar.

BACA JUGA:Rekomendasi Harga Kamera Mirrorless Sony Terbaik 2024, Ini Dia 6 Pilihannya!

BACA JUGA:Mengintip Kekayaan Kapolda Babel yang Menjabat Sejak 2023, Segini Total Hartanya

"Per hektar kerugian bisa capai Rp 3 jutaan karena masih dalam tahap pengolahan dan penanaman. Jika sudah termasuk penyemprotan, biayanya bisa mencapai hingga 7 juta per hektar," jelasnya.

Harapan Petani Danau Nujau

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: