Bupati Belitung Timur Jadi Korban Pencatutan, Oknum Tak Bertanggungjawab Tawarkan Bantuan Fiktif

Bupati Belitung Timur Jadi Korban Pencatutan, Oknum Tak Bertanggungjawab Tawarkan Bantuan Fiktif

Bupati Belitung Timur (Beltim) Kamarudin Muten Jadi Korban Pencatutan, Oknum Tak Bertanggungjawab Tawarkan Bantuan Fiktif-Istimewa-

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Oknum tidak bertanggungjawab mencatut nama Bupati Belitung Timur (Beltim), Kamarudin Muten, untuk membuat akun palsu di media sosial Facebook.

Akun tersebut menggunakan nama Bupati Beltim 'Kamarudin Muten' dan menawarkan bantuan fiktif kepada masyarakat melalui pesan Facebook Messenger.

Akun tersebut mengirimkan pesan kepada pengurus masjid/yayasan lalu mengatakan dirinya sudah mentransfer uang Rp23 juta. Setelah dicek ternyata uang tersebut tidak ada di rekening yayasan masjid.

Menanggapi hal ini, Bupati Kamarudin Muten dengan tegas menyatakan bahwa akun tersebut bukan miliknya.

BACA JUGA:Kabar Baik! Kades dan Perangkat Desa di Belitung Bakal Dapat THR Idul Fitri 2025, Segini Besarannya

BACA JUGA:BI Babel Sediakan 1 Triliun untuk Penukaran Uang Ramadan dan Idul Fitri, Ini Jadwal dan Lokasi

Kamarudin mengklarifikasi bahwa akun resmi miliknya di Facebook hanya ada dua, yakni 'afa.menyapa' dan 'Kamarudin Muten (AFA)'. 

Sementara itu, akun resminya di Instagram adalah 'afa.menyapa' dan 'kamarudinmuten_afa', serta di TikTok hanya ada 'afa.menyapa', 'kamarudinmuten', dan 'beltim.nyaman.bekawan'.

Dia mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya terhadap tawaran bantuan dari akun yang mengatasnamakan dirinya.

"Selain dari akun-akun resmi yang saya sebutkan, itu bukan milik saya. Saya meminta masyarakat untuk selalu waspada agar tidak menjadi korban penipuan," ujarnya kepada Belitong Ekspres, Kamis 6 Maret 2025.

BACA JUGA:BRI Buka Pendaftaran Program Desa BRILiaN 2025, Dukung Pembangunan dan Pemberdayaan Desa

BACA JUGA:Cek Fakta Situs Penghasil Uang Paid4link, Apakah Terbukti Cuan dari Link atau Cuma PHP?

Bupati Beltim juga meminta masyarakat yang menerima pesan mencurigakan agar segera melaporkan kepada pihak berwenang.

"Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua pihak untuk lebih waspada terhadap modus penipuan yang memanfaatkan nama pejabat daerah," tandas Kamarudin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: