Maisinun Soroti Krisis Dokter dan Masalah Rujukan di Belitung Timur, Ini Solusinya

Maisinun saat saat melakukan sosialisasi Perda Kesehatan yang berlangsung di Puskesmas Simpang Pesak pada Sabtu, 24 Mei 2025-Muchlis Ilham/BE-
SIMPANG PESAK, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Krisis tenaga dokter spesialis dan rumitnya sistem rujukan pasien di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) mendapat sorotan serius dari Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Maisinun.
Dalam kegiatan Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) tentang Kesehatan, Maisinun menegaskan bahwa sektor kesehatan harus menjadi prioritas utama dalam pembangunan daerah, khususnya di wilayah Beltim yang masih menghadapi berbagai keterbatasan layanan.
Kegiatan sosialisasi yang berlangsung di Puskesmas Simpang Pesak pada Sabtu, 24 Mei 2025, ini menjadi ajang diskusi terbuka antara warga dengan pihak legislatif serta tenaga kesehatan.
Maisinun menyebut bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi karena mereka bisa langsung menyampaikan keluhan dan mendapatkan penjelasan terkait pelayanan kesehatan yang belum optimal.
BACA JUGA:KORMI Belitung Timur Resmi Berdiri, Siap Hidupkan Semangat Olahraga Masyarakat
"Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Bahkan mereka berharap sosialisasi seperti ini dilakukan lebih dari satu kali, karena bisa langsung berdiskusi dengan dokter dan menyampaikan keluhan kesehatan," ujar Maisinun.
Salah satu persoalan utama yang mencuat dalam diskusi penyebarluasan Perda Kesehatan tersebut adalah kendala rujukan pasien dari Kabupaten Belitung Timur.
Sejak rumah sakit swasta Alma tidak lagi beroperasi secara penuh, masyarakat terpaksa bergantung sepenuhnya pada RSUD dr H Marsidi Judono di Tanjungpandan, Kabupaten Belitung.
Sayangnya, keterbatasan kapasitas ruang rawat dan minimnya jumlah tenaga medis membuat tidak semua pasien dapat dilayani dengan optimal.
BACA JUGA:19 Sekolah Kosong Kepala, Dinas Pendidikan Beltim Siapkan Penataan Kepemimpinan
Maisinun menegaskan bahwa isu ini tidak bisa dianggap sepele. Ia berkomitmen untuk membawa aspirasi masyarakat ini ke tingkat provinsi dan memperjuangkan solusi konkret agar pelayanan kesehatan bisa merata hingga ke daerah pelosok.
"Masalah rujukan ini sudah saya sampaikan dan akan kami teruskan ke Komisi IV DPRD Provinsi. Meski itu kewenangan kabupaten, kami di provinsi juga berkewajiban mendorong solusi untuk layanan kesehatan yang merata di seluruh Babel," jelasnya.
Tak hanya soal rujukan, Maisinun juga menyoroti krisis tenaga medis, khususnya dokter spesialis di Beltim. Salah satu yang paling mendesak adalah kebutuhan akan dokter spesialis syaraf yang hingga kini belum tersedia di wilayah tersebut.
Menurut politisi Partai Golkar tersebut, kekosongan posisi penting ini harus segera menjadi perhatian dalam perencanaan pembangunan kesehatan oleh pemerintah provinsi (Pemprov).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: