Cuaca Ekstrem Picu 61 Bencana di Babel HIngga Juni 2025, Ini Daerah Terbanyak

Banjir yang melanda kawasan Jalan A Yani Kota Pangkalpinang, Senin 21 April 2025-Ist-
PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM – Cuaca ekstrem yang melanda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) sepanjang semester pertama tahun 2025 memicu lonjakan kejadian bencana alam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Babel mencatat sebanyak 61 bencana terjadi dari Januari hingga akhir Juni 2025. Kota Pangkalpinang menjadi wilayah terdampak paling parah.
"Pada tahun ini bencana alam banyak terjadi di Kota Pangkalpinang," ungkap Plt Kepala BPBD Babel, Ari Primajaya, seperti dikutip dari Antara, pada Sabtu 28 Juni 2025.
Menurut Ari, dari total 61 kejadian yang tersebar di 38 titik lokasi, Pangkalpinang mencatat 10 kejadian bencana, diikuti Kabupaten Belitung dengan 8 kejadian, Belitung Timur (Beltim) 7 kejadian, Bangka Barat dan Bangka Tengah masing-masing 6 kejadian, serta Bangka Selatan 1 kejadian.
BACA JUGA:BPBD Babel Fokus Mitigasi Bencana, Sosialisasi dan Edukasi Masyarakat Ditingkatkan
Sementara itu, Kabupaten Bangka menjadi satu-satunya wilayah di Bangka Belitung yang nihil bencana selama enam bulan pertama tahun ini.
“Jenis bencana paling mendominasi adalah banjir sebanyak 30 kejadian, disusul angin puting beliung dan angin kencang 23 kejadian, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 8 kejadian,” terang Ari.
Kerusakan yang ditimbulkan dari berbagai bencana tersebut cukup signifikan. Tercatat sebanyak 866 bangunan mengalami kerusakan. Terdiri dari 781 unit rusak ringan, 40 unit rusak sedang, dan 45 unit rusak berat.
Selain itu, 12 fasilitas umum turut terdampak, serta sekitar 9,16 hektare lahan mengalami kerusakan akibat karhutla.
BACA JUGA:Gubernur Babel Klarifikasi Soal Wacana Pembangunan Jembatan Bahtera, Ini Penjelasan Hidayat
“Meski jumlah kejadian bencana cukup tinggi, kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam peristiwa-peristiwa tersebut. Namun, terdapat 1 warga mengalami luka ringan dan 2 lainnya luka sedang,” jelasnya.
Total warga yang terdampak dari seluruh bencana ini mencapai 1.347 kepala keluarga atau sekitar 3.995 jiwa. BPBD Babel menyatakan akan terus meningkatkan upaya mitigasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk menekan dampak bencana ke depannya.
“Kami tetap fokus pada langkah mitigasi, baik melalui edukasi, pengawasan cuaca, maupun penanganan cepat saat kejadian. Kerja sama semua pihak di Bangka Belitung sangat dibutuhkan untuk menjaga keselamatan masyarakat,” tutup Ari.***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: