Didukung Pembiayaan & Transaksi BRI, Klaster Susu di Ponorogo Sukses Tingkatkan Kapasitas Produksi

Didukung Pembiayaan & Transaksi BRI, Klaster Susu di Ponorogo Sukses Tingkatkan Kapasitas Produksi

Didukung Pembiayaan & Transaksi BRI, Klaster Susu di Ponorogo Sukses Tingkatkan Kapasitas Produksi--(Dok: BRI)

PONOROGO, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Salah satu komitmen Bank Rakyat Indonesia (BRI) dalam membangun ekonomi kerakyatan terlihat nyata melalui program pemberdayaan klaster usaha “Klasterkuhidupku”.

Program ini menjadi ruang kolaboratif bagi pelaku UMKM untuk memperkuat bisnis, memperluas jangkauan usaha, dan meningkatkan kesejahteraan anggota kelompok.

Manfaat nyata dari program tersebut dirasakan langsung oleh para petani dan peternak di Dusun Ngelon, Desa Pudak Wetan, Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur (Jatim).

Perkembangan Klaster Susu Mulya Abadi di Kecamatan Pudak, Kabupaten Ponorogo, tak lepas dari peran BRI sebagai mitra strategis yang setia mendampingi para petani dan peternak lokal.

BACA JUGA:BRI Kembali Bersinar di Panggung Global, Borong 15 Penghargaan di Ajang FinanceAsia 2025

Klaster yang kini menaungi lebih dari 300 anggota ini berawal dari langkah kecil, yakni hanya 25 peternak di Dusun Ngelon, yang kemudian tumbuh berkat pendampingan dan dukungan berkelanjutan.

Koordinator Klaster, Samsul Hadi, mengisahkan bahwa sebelum Klaster Susu Mulya Abadi berdiri, para peternak sempat bergabung dalam Koperasi Sumber Rejeki. Namun sayangnya, koperasi tersebut kemudian berhenti beroperasi.

Menyadari masih banyak kebutuhan peternak yang belum terakomodasi, sekelompok peternak pun berinisiatif membentuk Klaster Susu Mulya Abadi. 

Tujuan utamanya cukup sederhana, menciptakan wadah bersama untuk mencari solusi kolektif atas berbagai tantangan yang dihadapi dalam usaha peternakan mereka.

BACA JUGA:BRI Terus Fokuskan Langkah Transformasi di Seluruh Aspek, Dukung Asta Cita Pemerintah

“Awalnya kami hanya berjumlah 25 orang. Tapi karena semangat gotong royong dan saling bantu antarpeternak, jumlah anggota terus bertambah. Kini sudah lebih dari 300 peternak dari hampir enam desa di Pudak yang tergabung dalam klaster ini,” ungkap Samsul.

Pertumbuhan Klaster Susu Mulya Abadi kian pesat setelah mendapat dukungan menyeluruh dari BRI. Bahkan, jauh sebelum wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merebak pada 2022, para peternak sudah mulai merasakan manfaat dari akses pembiayaan yang disediakan BRI.

“Jika ada anggota yang mengalami kesulitan membayar angsuran, pihak BRI sangat kooperatif memberikan solusi. Bahkan mereka juga mendukung petani yang ingin menanam rumput sebagai pakan sapi, dengan menyediakan pembiayaan UMKM yang mudah,” tambahnya.

Samsul juga menceritakan masa sulit yang dialami para peternak saat wabah PMK melanda. Meski sebagian besar sapi berhasil diselamatkan, namun produksi susu menurun drastis hingga 50 persen. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: