Kisah Inspiratif Guru SMAN 1 Manggar Harumkan Belitung Timur di Konferensi AI Dunia Slovenia

Kisah Inspiratif Guru SMAN 1 Manggar Harumkan Belitung Timur di Konferensi AI Dunia Slovenia

Winda Ari Anggraini, guru inspiratif dari SMAN 1 Manggar yang mengharumkan nama Belitung Timur di Konferensi AI Dunia Slovenia 2025-Istimewa-

BACA JUGA:Sekolah Garuda di Belitung Timur, Bukti Sinergi Pusat-Daerah Bangun Pendidikan Unggulan

“Tujuan kami bukan hanya meningkatkan kemampuan berbahasa siswa, tetapi juga menanamkan kembali nilai budaya dan membangun kesadaran kritis dalam menggunakan teknologi,” jelas Winda.

Proyek lintas negara itu menjadi sorotan karena berhasil memadukan teknologi modern dengan pelestarian budaya lokal.

Dari cerita rakyat Yunani kuno hingga legenda Nusantara, para siswa di berbagai belahan dunia belajar bahwa kecerdasan buatan bisa menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan.

Selain sesi pleno, konferensi juga menghadirkan lokakarya interaktif yang membahas praktik terbaik penerapan AI secara inklusif di sekolah.

BACA JUGA:Data Jadi Dasar, Belitung Timur Terpilih Jadi Lokasi Sekolah Garuda Pertama di Indonesia

Para peserta saling berbagi pengalaman mengenai bagaimana AI dapat digunakan untuk memperkuat kreativitas siswa tanpa menghilangkan sentuhan kemanusiaan dalam pembelajaran.

Bahkan, dalam pameran pendidikan yang digelar di sela acara, guru-guru Slovenia menampilkan hasil karya sekolah mereka yang telah mengintegrasikan AI ke dalam kurikulum.

Dari karya seni digital hingga simulasi pembelajaran berbasis AI, pameran itu menegaskan satu pesan penting. Teknologi hanyalah sarana, sementara empati dan pemahaman guru tetap menjadi inti dari pendidikan.

Bagi Winda, pengalaman di Slovenia menjadi titik balik penting dalam kariernya sebagai pendidik. “Teknologi akan terus berubah, tetapi semangat belajar dan empati guru tidak akan tergantikan,” ujarnya penuh kebanggaan.

BACA JUGA:Prestasi Nasional, Tim Jurnifo SMAN 1 Manggar Juara 1 Lomba Video Kreatif UAI 2025

Ia berharap bisa menularkan semangat dan pengetahuan baru itu kepada rekan-rekan sejawat di Indonesia. “Saya ingin menunjukkan bahwa AI bukan ancaman. Dengan pemahaman etis dan humanis, AI justru bisa memperkuat pembelajaran,” tambahnya.

Kepala SMAN 1 Manggar, Sabarudin, juga menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian tenaga pendidik di panggung internasional tersebut.

“Kami sangat bangga dengan Ibu Winda. Ia tidak hanya membawa nama sekolah, tetapi juga semangat guru-guru Indonesia yang terus belajar dan beradaptasi dengan zaman,” ujarnya.

Lebih jauh, Sabarudin berharap pengalaman ini menjadi inspirasi bagi seluruh tenaga pendidik di Belitung Timur untuk terus berinovasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: