BELITONGEKSPRES.CO.ID, DAMAR - Sirkuit Pasir Picay di Kecamatan Damar Kabupaten Beltim merupakan salah satu sirkuit yang memadukan konsep wisata otomotif.
Sirkuit yang telah mendapat sertifikat kelayakan dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat sejak tahun 2014 tersebut, telah beberapa kali menggelar event grasstrack dan offroad.
Selain itu, Sirkuit Pasir Picay juga merupakan sirkuit yang menjadi bagian dari wisata otomotif dengan memadukan berbagai konsep wisata eks tambang timah. Sejak pertama kali dibuka pada tahun 2011, kawasan wisata seluas 15 hektar telah berkembang dan semakin dikenal luas.
"Saya mengonsep ini tahun 2011. Inikan wisata buatan di eks tambang, jadi pemanfaatan lahan karena saya merasa bertanggungjawab dan saya ada dititipkan (kemampuan) jadi saya coba," ujar Aba Tris pemilik sekaligus pengelola Sirkuit Pasir Picay kepada Belitong Ekspres.
[caption id="attachment_101979" align="alignnone" width="830"] Lintasan Sirkuit Pasir Picay.[/caption]
Wisata otomotif Pasir Picay saat ini memiliki kolam pemancingan yang cukup luas dan disandingkan dengan wahana air bagi pengunjung yang tertarik bermain di kolong eks tambang tersebut. Ada pula penyewaan ATV dan motorcross mini bagi anak-anak yang bisa digunakan untuk menjelajahi areal wisata otomotif Pasir Picay serta kantin.
"Awalnya saya berfikir, Beltim ini apa yang dapat kita buat. Kalau wisata alamnya kita tidak bisa mengalahkan Tanjungpandan, tapi paling tidak wisata olahraganya ada di Beltim. Kita punya stadion yang sudah nasional, bukan tidak mungkin di otomotif kita bisa nasional," ungkap Aba Tris.
Dengan status bersertifikat nasional, Sirkuit Pasir Picay di Damar diharapkan mampu menjadi salah satu ikon wisata yang layak dikunjungi meskipun tidak sedang melaksanakan even otomotif. "Paling tidak kedepan ini menjadi salah satu ikon Beltim," kata Aba Tris.
Ia menjelaskan, sirkuit Pasir Picay memiliki lintasan sepanjang 1,2 kilometer dengan luas areal mencapai 3,5 hektar. Guna memenuhi keinginan pembalap, sirkuit Pasir Picay juga terus berbenah dengan memperbaiki lintasan dengan komposisi 70 persen lintasan keras.
"Tidak akan dirubah lagi bentuknya, kita akan permanenkan. Bentuk sirkuit memang ada tantangan tersendiri," tandas Aba Tris. (msi)