Soal Minyak Goreng, DPRD Beltim Segera Panggil DPMPTSPP, Ada Laporan Toko Kelontong

Selasa 25-01-2022,09:08 WIB

BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Terkait penerapan harga minyak goreng satu harga Rp 14 ribu per liter, DPRD Beltim melalui komisi I akan memanggil Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Perdagangan (DPMPTSPP) Kabupaten Beltim. Pasalnya, harga minyak goreng yang dipatok satu harga oleh pemerintah pusat membuat pedagang toko kelontong atau retail kecil di Kabupaten Beltim akan mengalami kerugian. "Kami ada rapat dengan Komisi I yang membidangi perdagangan terkait adanya laporan dari masyarakat yang punya toko kelontong, khususnya antisipasi harga minyak goreng," ujar Ketua DPRD Beltim, Fezzi Uktolseja kepada wartawan, Senin (24/1). Menurut Fezzi, sejak pemberlakuan satu harga minyak goreng memang diikuti penyesuaian harga di beberapa pusat perbelanjaan di kota Manggar, terutama retail besar. Semula harga perliter minyak goreng dipatok Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu, kini dijual Rp 14 ribu per liter. "Sekarang terkait masalah toko kelontong kecil yang memang stoknya lumayan banyak dan mereka beli (melalui agen). Sistem untuk mereka bagaimana, jangan nanti yang besar-besar harganya murah," jelasnya. Karenanya, Fezzi memastikan perlu ada kepastian sikap dari Pemerintah Daerah Kabupaten Beltim terkait disparitas harga yang jauh antara ritel dengan toko kelontong atas kebijakan satu harga. "Intinya kita ingin ada penyetaraan, nanti tahu gimana solusinya karena mereka justru yang kecil lebih mahal. Sistemnya bagaimana, solusinya bagaimana biar ada keseragaman," ujar Politisi PDI Perjuangan Beltim itu. Fezzi menyebut pembatasan jumlah pembelian minyak goreng dengan harga Rp 14 ribu per liter di ritel besar, tetap akan menjadi pilihan konsumen karena lebih murah ketimbang membeli di toko kelontong. "Kita juga tahu ritel besar terfokus di kota Manggar, tapi di Kecamatan tetap mahal. Sedangkan (kebijakan) pemerintah, minyak goreng turun satu harga seluruh Indonesia dan harga murah hanya dinikmati di kota. Besok kita carikan solusinya agar satu harga bisa sampai ke pelosok," pungkasnya. (msi)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler